Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kuliah di FSP ISI Surakarta, Banyak Untungnya: Enggak Percaya? – Radar Banyuwangi

kuliah-di-fsp-isi-surakarta,-banyak-untungnya:-enggak-percaya?-–-radar-banyuwangi
Kuliah di FSP ISI Surakarta, Banyak Untungnya: Enggak Percaya? – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.JawaPos.com – Mampu berinovasi dan berkreasi dalam pelestarian seni tradisi.

Dua poin tersebut selalu ditekankan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kepada mahasiswanya.

Tuntutan tersebut dibarengi dengan bekal kemampuan digital dan kesempatan mengembangkan diri hingga luar negeri.

Dekan FSP ISI Surakarta Tatik Harpawati menjelaskan, bahwa mahasiswa FSP didorong untuk mengkreasi, menginovasi, dan merevitalisasi seni tradisi Nusantara.

“Selaras dengan visi kami, seni tradisi bisa mendunia,” terangnya.

“Sebab itu, teman-teman yang kuliah di FSP akan kami ajak, yang terpilih terutama yang mempunyai prestasi, untuk keliling dunia,” imbuh Tatik.

FSP memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang berminat menekuni dunia seni walaupun bukan berasal dari keluarga seniman.

“Kami punya dosen-dosen yang kompeten, yang luar biasa, yang akan mendidik, dan memberikan pembelajaran dari nol. Sehingga di akhir perkuliahan pasti mahasiswa tersebut akan mengerti tentang seni budaya Nusantara,” paparnya.

Tatik mengatakan, prospek karir lulusan FSP tidak hanya sebagai guru seni dan pegawai pemerintah, tetapi juga wirausahawan.

WhatsApp-Image-2025-02-16-at-1240271-299

Dok. FSP ISI Surakarta

“Selain itu, yang menggiurkan mereka bisa berwiraswasta. Misalnya mendirikan sanggar atau studio. Jadi tidak harus tergantung lowongan CPNS,” kata dia.

Wakil Dekan I FSP ISI Surakarta Isa Ansari menambahkan, mahasiswa tidak hanya dibekali keilmuan, tetapi juga kemampuan untuk berkarya dan kesiapan mental.

Salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Karena MBKM memang mahasiswa mengurus sendiri. Mereka berhadapan dengan orang banyak segala macamnya. Mereka merencanakan sesuatu, dan ada kegiatan kewirausahaan,” beber Isa.


Page 2

Selain menerapkan kurikulum outcome-based education (OBE), FSP juga memperbarui fasilitas pembelajaran yang berstandar internasional dan terintegrasi dengan teknologi yang canggih.

“Teater misalnya, salah satu capaian lulusannya adalah menjadi konten creator,” jelas Isa.

“Dengan melihat bagaimana dia sebagai seorang sutradara dalam konteks teater ataupun seorang pemeran, tapi punya kemampuan-kemampuan digital. Etnomusikologi, Karawitan, Tari, dan semua juga sama, mereka akan dibekali kemampuan-kemampuan digital,” lanjut dia.

Sementara itu, Wakil Dekan III FSP ISI Surakarta Bondet Wrahatnala mengatakan, ISI Surakarta juga memiliki program pembinaan kewirausahaan mahasiswa dengan modal Rp15 juta per kelompok.

“2024 ini kami dapat satu medali emas terkait dengan rintisan usaha, itu mahasiswa Program Studi Tari,” kata dia.

Dalam peraturan rektor, prestasi mahasiswa dapat dikonversikan dalam beberapa SKS maupun artikel ilmiah sebagai pengganti tugas akhir.

Selain mata kuliah wirausaha, setiap prodi di FSP ISI Surakarta memiliki mata kuliah manajemen seni.

“Sehingga ketika mahasiswa itu selesai, mereka akan siap untuk me-manage sebuah kegiatan, me-manage sebuah pertunjukan, me-manage apapun dengan bekal ilmu yang kita berikan,” pungkas dia. (zia/wa)


Page 3

RadarBanyuwangi.JawaPos.com – Mampu berinovasi dan berkreasi dalam pelestarian seni tradisi.

Dua poin tersebut selalu ditekankan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kepada mahasiswanya.

Tuntutan tersebut dibarengi dengan bekal kemampuan digital dan kesempatan mengembangkan diri hingga luar negeri.

Dekan FSP ISI Surakarta Tatik Harpawati menjelaskan, bahwa mahasiswa FSP didorong untuk mengkreasi, menginovasi, dan merevitalisasi seni tradisi Nusantara.

“Selaras dengan visi kami, seni tradisi bisa mendunia,” terangnya.

“Sebab itu, teman-teman yang kuliah di FSP akan kami ajak, yang terpilih terutama yang mempunyai prestasi, untuk keliling dunia,” imbuh Tatik.

FSP memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang berminat menekuni dunia seni walaupun bukan berasal dari keluarga seniman.

“Kami punya dosen-dosen yang kompeten, yang luar biasa, yang akan mendidik, dan memberikan pembelajaran dari nol. Sehingga di akhir perkuliahan pasti mahasiswa tersebut akan mengerti tentang seni budaya Nusantara,” paparnya.

Tatik mengatakan, prospek karir lulusan FSP tidak hanya sebagai guru seni dan pegawai pemerintah, tetapi juga wirausahawan.

WhatsApp-Image-2025-02-16-at-1240271-299

Dok. FSP ISI Surakarta

“Selain itu, yang menggiurkan mereka bisa berwiraswasta. Misalnya mendirikan sanggar atau studio. Jadi tidak harus tergantung lowongan CPNS,” kata dia.

Wakil Dekan I FSP ISI Surakarta Isa Ansari menambahkan, mahasiswa tidak hanya dibekali keilmuan, tetapi juga kemampuan untuk berkarya dan kesiapan mental.

Salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Karena MBKM memang mahasiswa mengurus sendiri. Mereka berhadapan dengan orang banyak segala macamnya. Mereka merencanakan sesuatu, dan ada kegiatan kewirausahaan,” beber Isa.