Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kumpul di Banyuwangi, Pangdam V/Brawijaya Beri Target Khusus Pada 153 Dansat: Jatim Ekspor Beras

kumpul-di-banyuwangi,-pangdam-v/brawijaya-beri-target-khusus-pada-153-dansat:-jatim-ekspor-beras
Kumpul di Banyuwangi, Pangdam V/Brawijaya Beri Target Khusus Pada 153 Dansat: Jatim Ekspor Beras
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Peran aktif TNI AD dalam memperkuat ketahanan pangan terus diigaungkan. Selasa (21/5), sebanyak 153 komandan satuan (Dansat) mulai dari Danrem, Dandim, hingga Danyon di Jawa Timur berkumpul di lapangan indoor GOR Tawangalun.

Mereka mendapatkan arahan langsung dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay tentang program ketahanan pangan yang menjadi prioritas TNI AD.

Dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Kodam V/Brawijaya, Pangdam mengatakan bahwa apel tersebut berisi penyampaian program dari Kasad tentang visi dan misi program Angkatan Darat di wilayah Kodam V Brawijaya.

Mulai dari program di sektor keamanan sampai program ketahanan pangan. ”Kita harap komandan di satuan bisa melanjutkan program tersebut bersama masyarakat,’’ pinta Rafael.

Terkait program ketahanan pangan, Rafael mengatakan, TNI AD ingin mengoptimalkan potensi sawah tadah hujan di Jawa Timur. Saat ini ada 498.088 hektare lahan sawah tadah hujan di Jawa Timur.

Luasan itu menjadi yang terbesar di Indonesia. Namun, hanya sekitar 36.000 hektare saja yang dimanfaatkan. Itu pun hanya sekali panen saja selama satu tahun.

Tahun ini Kodam berharap bisa meningkatkan optimalisasi produktivitas sawah tadah hujan sehingga bisa sampai dua atau tiga kali masa tanam selama satu tahun, termasuk memanfaatkan wilayah yang belum dioptimalkan.

Ramada_-Apel-Komandan-satuan-Kodam-v-Bra

KHIDMAT: Suasana apel dansat di GOR Tawang Alun Banyuwangi (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)

”Ke depan kita berharap bisa surplus beras. Bahkan, bisa melaksanakan ekspor. Jawa Timur selama ini menjadi tulang punggung produksi beras di tanah air,” imbuh Rafael.

Untuk mengoptimalkan produksi pangan, TNI AD juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dengan melaksanakan program pompanisasi dan pipanisasi.

Sehingga, ke depan tidak ada sungai yang kering saat musim kemarau di Jawa Timur. Kodam V Brawijaya juga bekerja sama dengan Balai Besar Sungai Brantas dan Balai Besar Sungai Bengawan Solo untuk bisa menyuplai air ke sawah-sawah. 

Saat ini sudah ada 400 pompa yang dipasang di Jawa timur. Targetnya, akan ada 3.000 pompa untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Jawa Timur.

”Sampai saat ini sudah ada 298.000 lahan sawah tadah hujan yang sudah tanam. Harapan kita di setiap wilayah Dandim bisa menanam sampai 200 hektare untuk tanaman jagung. Jadi, ke depan kita bisa membantu ekspor beras,” tegas Rafael.

Pelaksanaan apel Dansat menjadi yang pertama kalinya digelar di Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Pangdam sengaja menggelar apel di Banyuwangi karena bertepatan dengan persiapan kegiatan KTT WWF di Bali.

”Di saat yang hampir sama seluruh Dansat berada di Banyuwangi. Sekaligus kita gelar apel Dansat di Banyuwangi,’’ tandas Rafael. (fre/aif/c1)


Page 2

Kumpul di Banyuwangi, Pangdam V/Brawijaya Beri Target Khusus Pada 153 Dansat: Jatim Ekspor Beras

Rabu, 22 Mei 2024 | 09:45 WIB

PT BSI Tegaskan Blasting Sudah Sesuai SOP

PT BSI Tegaskan Blasting Sudah Sesuai SOP

Rabu, 22 Mei 2024 | 08:22 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Peran aktif TNI AD dalam memperkuat ketahanan pangan terus diigaungkan. Selasa (21/5), sebanyak 153 komandan satuan (Dansat) mulai dari Danrem, Dandim, hingga Danyon di Jawa Timur berkumpul di lapangan indoor GOR Tawangalun.

Mereka mendapatkan arahan langsung dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay tentang program ketahanan pangan yang menjadi prioritas TNI AD.

Dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Kodam V/Brawijaya, Pangdam mengatakan bahwa apel tersebut berisi penyampaian program dari Kasad tentang visi dan misi program Angkatan Darat di wilayah Kodam V Brawijaya.

Mulai dari program di sektor keamanan sampai program ketahanan pangan. ”Kita harap komandan di satuan bisa melanjutkan program tersebut bersama masyarakat,’’ pinta Rafael.

Terkait program ketahanan pangan, Rafael mengatakan, TNI AD ingin mengoptimalkan potensi sawah tadah hujan di Jawa Timur. Saat ini ada 498.088 hektare lahan sawah tadah hujan di Jawa Timur.

Luasan itu menjadi yang terbesar di Indonesia. Namun, hanya sekitar 36.000 hektare saja yang dimanfaatkan. Itu pun hanya sekali panen saja selama satu tahun.

Tahun ini Kodam berharap bisa meningkatkan optimalisasi produktivitas sawah tadah hujan sehingga bisa sampai dua atau tiga kali masa tanam selama satu tahun, termasuk memanfaatkan wilayah yang belum dioptimalkan.

Ramada_-Apel-Komandan-satuan-Kodam-v-Bra

KHIDMAT: Suasana apel dansat di GOR Tawang Alun Banyuwangi (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)

”Ke depan kita berharap bisa surplus beras. Bahkan, bisa melaksanakan ekspor. Jawa Timur selama ini menjadi tulang punggung produksi beras di tanah air,” imbuh Rafael.

Untuk mengoptimalkan produksi pangan, TNI AD juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dengan melaksanakan program pompanisasi dan pipanisasi.

Sehingga, ke depan tidak ada sungai yang kering saat musim kemarau di Jawa Timur. Kodam V Brawijaya juga bekerja sama dengan Balai Besar Sungai Brantas dan Balai Besar Sungai Bengawan Solo untuk bisa menyuplai air ke sawah-sawah. 

Saat ini sudah ada 400 pompa yang dipasang di Jawa timur. Targetnya, akan ada 3.000 pompa untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Jawa Timur.

”Sampai saat ini sudah ada 298.000 lahan sawah tadah hujan yang sudah tanam. Harapan kita di setiap wilayah Dandim bisa menanam sampai 200 hektare untuk tanaman jagung. Jadi, ke depan kita bisa membantu ekspor beras,” tegas Rafael.

Pelaksanaan apel Dansat menjadi yang pertama kalinya digelar di Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Pangdam sengaja menggelar apel di Banyuwangi karena bertepatan dengan persiapan kegiatan KTT WWF di Bali.

”Di saat yang hampir sama seluruh Dansat berada di Banyuwangi. Sekaligus kita gelar apel Dansat di Banyuwangi,’’ tandas Rafael. (fre/aif/c1)