Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Langkah Dinsos PPKB Banyuwangi Cegah Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Bumi Blambangan, membuat Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana atau Dinsos PPKB Banyuwangi geram.

Guna mencegah tindakan tidak terpuji tersebut, Dinsos PPKB Banyuwangi menggalakkan sosialisasi dan memberikan peringatan kepada masyarakat hingga tenaga pendidik serta orang tua untuk bersama-sama mengawasi buah hatinya.

“Kami terus bergerak memberikan sosialisasi kepada anak dan memberikan warning tenaga pendidik,” kata Henik Setyorini, Kadinsos PPKB Banyuwangi, saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (22/02/2023).

Dia mencontohkan, pada saat melakukan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Kecamatan Sempu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memberikan pemahaman kepada 2 audien yakni, anak-anak murid dan guru terkait kekerasan pada anak dan perempuan.

“Kedua belah pihak harus diberikan pemahaman, biar sama-sama ngerti. Jadi bukan hanya anaknya saja yang diminta untuk waspada,” ujarnya.

Berkaca pada kejadian-kejadian sebelumnya, kata Henik, mereka yang menjadi oknum atau pelaku adalah orang-orang terdekatnya. Karena itu, pihaknya melakukan peringatan kepada masyarakat termasuk tenaga pendidik ancaman hukuman apabila melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.

“Kita mewarning kepada mereka yang seharusnya menjadi contoh tauladan anak. Seperti guru dan orang sekitar yang ada didekat anak, kemudian kita ceritakan hukuman atau punismentnya,” urainya.

Meski demikian, Dinsos PPKB Banyuwangi meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya dari pemerintahan dan aparat keamanan saja. Untuk bersama-sama melakukan pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan.

“Kita harus bergerak bareng-bareng untuk memberantas oknum-oknum,” katanya.

Namun, jika kekerasan tidak bisa terelakkan dan Dinsos PPKB Banyuwangi menerima laporan masuk. Instansi pemerintah terkait siap turun bersama dengan unit Unit Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Polresta Banyuwangi serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi korban. Termasuk pada pendampingan korban dan menindak pelaku secara tegas disaat terjadi kekerasan.

Tidak hanya itu, lanjut Henik, Dinsos juga akan memfasilitasi mulai dari visum, bimbingan psikologi hingga melakukan pendampingan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Kita turun langsung ke korban untuk melihat apa saja yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Henik berharap, dengan mengaktifkan kembali satgas-satgas yang ada disekolah dan kampus, termasuk duka pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan. Bisa menjadi salah satu pencegah.

“Kami berfokus pada pencegahan, jangan sampai terulang kejadian seperti itu terulang kembali,” tegas Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna (MG-418)
Editor : Deasy Mayasari

source