Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ledakan di Area Penambangan Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi Dikeluhkan Warga: Ini Efek yang Dirasakan Warga Saat Blasting

ledakan-di-area-penambangan-gunung-tumpang-pitu-banyuwangi-dikeluhkan-warga:-ini-efek-yang-dirasakan-warga-saat-blasting
Ledakan di Area Penambangan Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi Dikeluhkan Warga: Ini Efek yang Dirasakan Warga Saat Blasting

Radarbanyuwangi.id Suara ledakan yang diduga berasal dari blasting tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu dikeluhkan oleh masyarakat sekitar. Suara ledakan yang cukup keras membuat warga yang tinggal di perkampungan sekitar pegunungan itu merasa terganggu.

Salah satu warga Sri, 49, yang tinggal di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran mengaku, suara ledakan dirasakan saat siang hari sekitar pukul 12.00. ”Ada suara ledakan yang keras dan banyak didengar warga,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Ledakan itu, terang Sri, sangat mengganggu kenyamanan keluarganya. Selain suara, ledakan juga menimbulkan getaran di rumahnya. ”Setiap ada ledakan dari Gunung Tumpang Pitu, rumah saya itu sampai bergetar, mengganggu sekali,” katanya.

Yang membuat warga kesal, suara ledakan sering terjadi saat jam istirahat sekitar pukul 11.00 hingga 13.00. Meski ledakan itu kini jarang terjadi, tapi dampaknya masih dirasakan oleh keluarganya ketika tambang emas tersebut melakukan blasting. ”Sekarang jarang ada ledakan, tapi setiap ada ledakan sangat mengganggu,” ungkap Sri.

Warga lainnya Lumijem, 54, asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung menyampaikan, meski saat ini kondisi warga terbilang normal, tidak menutup kemungkinan ledakan tersebut akan berdampak pada warga.

”Debu dari ledakan itu menyebar karena terbawa angin, itu bisa mengancam warga,” ujarnya.

Lumijem khawatir debu yang menyebar karena terbawa udara itu akan mengganggu kesehatan warga. Seperti gangguan pernapasan atau gatal-gatal.

”Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Sekarang mungkin belum terasa bagi warga yang berada di sekitar lokasi tambang, tapi nanti gimana?” ucapnya.

Sebagai warga sekitar Gunung Tumpang Pitu, Lumijem berharap ada perhatian yang lebih bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang emas.

”Seperti sumbangan untuk warga sekitar yang berada langsung dengan area pertambangan, harus diperhatikan,” katanya.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi Dwi Handajani mengatakan, PT BSI merupakan perusahaan pertambangan mineral logam yang telah mengantongi surat izin.

Legalitas izin tersebut dikantongi PT BSI sejak tahun 2012 lalu. ”Peledakan (blasting) merupakan salah satu kegiatan dalam penambangan,” ujarnya.

Dwi mengatakan, perusahaan tambang yang memiliki luas sekitar 4.998 hekatre (ha) itu telah menyesuaikan berbagai kegiatan dengan keamanan masyarakat sekitar.

Pihaknya memastikan suara ledakan tersebut tidak akan membahayakan pengunjung dan warga sekitar. ”Kegiatan blasting telah terencana dan terukur sesuai peraturan pemerintah,” ungkapnya.

Setidaknya terdapat 28 SOP yang dijalankan oleh PT BSI untuk melaksanakan blasting tersebut. Sehingga, peledakan yang didengar oleh pengunjung dan warga sekitar tersebut telah sesuai dengan kaidah teknik pertambangan. ”Jarak aman dalam area blasting lebih dari 500 meter. Ada petugas pengaman pada area di luar 500 meter,” terangnya. (rei/abi/c1)