Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lewis Hamilton Fokus Adaptasi dengan Ferrari Jelang Grand Prix F1 Miami 2025

lewis-hamilton-fokus-adaptasi-dengan-ferrari-jelang-grand-prix-f1-miami-2025
Lewis Hamilton Fokus Adaptasi dengan Ferrari Jelang Grand Prix F1 Miami 2025

RadarBanyuwangi.id – Pembalap legendaris Lewis Hamilton menyatakan bahwa dirinya masih dalam proses penyesuaian dengan mobil Ferrari SF-25 menjelang seri keenam Formula 1 2025 yang akan digelar di Miami International Autodrome.

Meski telah mencatat kemenangan dalam Sprint Race di Tiongkok, performa Hamilton dalam beberapa balapan terakhir masih belum konsisten.

Selama tiga seri terakhir di Bahrain, Jepang, dan Arab Saudi, Hamilton harus puas finis di posisi kelima dan ketujuh.

Hal ini menandai masa transisi yang menantang setelah ia meninggalkan Mercedes dan bergabung dengan Ferrari pada musim ini.

Baca Juga: Dana BLT di Desa Plampangrejo Akhirnya Cair

Proses Penyesuaian yang Tidak Instan

Dalam konferensi pers jelang GP Miami, Hamilton menjelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi performanya.

“Bukan satu hal saja yang menjadi kendala. Saat saya bergabung dengan Mercedes dulu, enam bulan pertama juga penuh tantangan. Kini saya kembali mengalami hal yang sama,” ujarnya.

Hamilton menyebutkan bahwa perbedaan gaya mengemudi dan pendekatan teknis antara dirinya dan Charles Leclerc, pembalap utama Ferrari dalam beberapa musim terakhir, menjadi bagian dari tantangan.

“Para insinyur terbiasa menyetel mobil untuk Leclerc, dan saya pun terbiasa dengan karakteristik mobil yang berbeda. Sekarang kami sedang mencari titik temu itu,” tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Koperasi Berada di Ambang Kematian, Ini Respon Kepala Diskop-UMP Banyuwangi

Sprint Race Bisa Jadi Peluang

Dengan kembalinya format Sprint Race di GP Miami, Hamilton optimis bisa mengulangi kesuksesan seperti di GP Tiongkok, di mana ia meraih kemenangan dari posisi terdepan.

Ia mengakui bahwa pendekatan minim perubahan setelan mobil justru memberi hasil terbaik.

“Di Shanghai, kami tidak banyak mengubah mobil dari sesi latihan ke Sprint. Justru ketika kami terlalu banyak ‘mengutak-atik’, hasilnya malah memburuk,” kata pembalap berusia 40 tahun tersebut.

Baca Juga: Awal Mula Konflik Tanah Kuburan di Watukebo Banyuwangi: dari Gubuk Kecil hingga Jadi Yayasan


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Pembalap legendaris Lewis Hamilton menyatakan bahwa dirinya masih dalam proses penyesuaian dengan mobil Ferrari SF-25 menjelang seri keenam Formula 1 2025 yang akan digelar di Miami International Autodrome.

Meski telah mencatat kemenangan dalam Sprint Race di Tiongkok, performa Hamilton dalam beberapa balapan terakhir masih belum konsisten.

Selama tiga seri terakhir di Bahrain, Jepang, dan Arab Saudi, Hamilton harus puas finis di posisi kelima dan ketujuh.

Hal ini menandai masa transisi yang menantang setelah ia meninggalkan Mercedes dan bergabung dengan Ferrari pada musim ini.

Baca Juga: Dana BLT di Desa Plampangrejo Akhirnya Cair

Proses Penyesuaian yang Tidak Instan

Dalam konferensi pers jelang GP Miami, Hamilton menjelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi performanya.

“Bukan satu hal saja yang menjadi kendala. Saat saya bergabung dengan Mercedes dulu, enam bulan pertama juga penuh tantangan. Kini saya kembali mengalami hal yang sama,” ujarnya.

Hamilton menyebutkan bahwa perbedaan gaya mengemudi dan pendekatan teknis antara dirinya dan Charles Leclerc, pembalap utama Ferrari dalam beberapa musim terakhir, menjadi bagian dari tantangan.

“Para insinyur terbiasa menyetel mobil untuk Leclerc, dan saya pun terbiasa dengan karakteristik mobil yang berbeda. Sekarang kami sedang mencari titik temu itu,” tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Koperasi Berada di Ambang Kematian, Ini Respon Kepala Diskop-UMP Banyuwangi

Sprint Race Bisa Jadi Peluang

Dengan kembalinya format Sprint Race di GP Miami, Hamilton optimis bisa mengulangi kesuksesan seperti di GP Tiongkok, di mana ia meraih kemenangan dari posisi terdepan.

Ia mengakui bahwa pendekatan minim perubahan setelan mobil justru memberi hasil terbaik.

“Di Shanghai, kami tidak banyak mengubah mobil dari sesi latihan ke Sprint. Justru ketika kami terlalu banyak ‘mengutak-atik’, hasilnya malah memburuk,” kata pembalap berusia 40 tahun tersebut.

Baca Juga: Awal Mula Konflik Tanah Kuburan di Watukebo Banyuwangi: dari Gubuk Kecil hingga Jadi Yayasan