Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

LRT Jakarta Fase 1B: Pembangunan Jalur Velodrome-Manggarai Terus Dikebut

lrt-jakarta-fase-1b:-pembangunan-jalur-velodrome-manggarai-terus-dikebut
LRT Jakarta Fase 1B: Pembangunan Jalur Velodrome-Manggarai Terus Dikebut

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai terus menunjukkan kemajuan signifikan.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan progres proyek ini per 5 September 2025 telah mencapai 67,122 persen.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan fokus pada pemasangan slab deck, trackwork rail, serta struktur balok girder yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono.

Baca Juga: Transportasi Publik Murah Bikin Heboh, Ratusan Ribu Warga Jabodetabek Nikmati KRL dan LRT Cuma Bayar Rp80

Pekerjaan tersebut dirancang untuk mempercepat waktu konstruksi sekaligus menjaga efisiensi.

Selain itu, pembangunan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga tengah berlangsung.

Stasiun Manggarai dalam tahap konstruksi struktur utama, sedangkan Stasiun Rawamangun dan Matraman sudah memasuki tahap akhir penyelesaian arsitektur.

Baca Juga: Bukan MRT atau LRT, Ini Inovasi Skytrain yang Bikin Macet Jakarta Bisa Hilang

Lintasan sepanjang 6,4 kilometer ini nantinya akan menambah lima stasiun baru, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.

Dengan hadirnya fase 1B, LRT Jakarta diharapkan mampu melengkapi fase sebelumnya (Pegangsaan Dua–Velodrome) serta memperkuat integrasi transportasi di Stasiun Manggarai.

Proyek senilai Rp4,1 triliun ini didanai melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta.

Baca Juga: LRT Jabodebek Pecah Rekor, 114.000 Penumpang dalam Sehari, Apa Penyebabnya?

Keberadaannya diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurai kemacetan ibu kota.

Waskita Karya juga menerapkan inovasi konstruksi, di antaranya penggunaan teknologi bentang panjang (long span) untuk memudahkan pekerjaan di jalur padat, serta Building Information Modelling (BIM) hingga level 7D guna meningkatkan pengendalian proyek dan pemeliharaan di masa operasional.


Page 2

LRT Jakarta Fase 1B: Pembangunan Jalur Velodrome-Manggarai Terus Dikebut

Sabtu, 6 September 2025 | 09:26 WIB


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai terus menunjukkan kemajuan signifikan.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan progres proyek ini per 5 September 2025 telah mencapai 67,122 persen.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan fokus pada pemasangan slab deck, trackwork rail, serta struktur balok girder yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono.

Baca Juga: Transportasi Publik Murah Bikin Heboh, Ratusan Ribu Warga Jabodetabek Nikmati KRL dan LRT Cuma Bayar Rp80

Pekerjaan tersebut dirancang untuk mempercepat waktu konstruksi sekaligus menjaga efisiensi.

Selain itu, pembangunan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga tengah berlangsung.

Stasiun Manggarai dalam tahap konstruksi struktur utama, sedangkan Stasiun Rawamangun dan Matraman sudah memasuki tahap akhir penyelesaian arsitektur.

Baca Juga: Bukan MRT atau LRT, Ini Inovasi Skytrain yang Bikin Macet Jakarta Bisa Hilang

Lintasan sepanjang 6,4 kilometer ini nantinya akan menambah lima stasiun baru, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.

Dengan hadirnya fase 1B, LRT Jakarta diharapkan mampu melengkapi fase sebelumnya (Pegangsaan Dua–Velodrome) serta memperkuat integrasi transportasi di Stasiun Manggarai.

Proyek senilai Rp4,1 triliun ini didanai melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta.

Baca Juga: LRT Jabodebek Pecah Rekor, 114.000 Penumpang dalam Sehari, Apa Penyebabnya?

Keberadaannya diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurai kemacetan ibu kota.

Waskita Karya juga menerapkan inovasi konstruksi, di antaranya penggunaan teknologi bentang panjang (long span) untuk memudahkan pekerjaan di jalur padat, serta Building Information Modelling (BIM) hingga level 7D guna meningkatkan pengendalian proyek dan pemeliharaan di masa operasional.