radarbanyuwangi.jawapos.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) berpotensi menjadi “game changer” dalam pengelolaan keuangan negara.
Dengan sistem berbasis artificial intelligence (AI), pemerintah diyakini bisa menghemat anggaran hingga Rp400 triliun.
“Penghematan tadi dihitung tim sekitar Rp350 sampai Rp400 triliun. Itu belum termasuk sektor lain. Memang ini pekerjaan besar, butuh koordinasi ketat,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/8).
Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Bansos Digital Nasional, Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir!
Menurutnya, digitalisasi bansos bukan sekadar efisiensi anggaran, tapi juga instrumen penting untuk mendukung target Presiden Prabowo Subianto dalam menurunkan defisit anggaran yang tahun ini diperkirakan sekitar Rp600 triliun.
Lebih jauh, Luhut menegaskan bahwa program ini mampu mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. Kajian DEN menyebut, jika berjalan optimal, digitalisasi bisa menurunkan jumlah penduduk miskin hingga 34 juta orang.
“Kalau data bisa benar-benar akurat, penyaluran bansos akan tepat sasaran. Dampaknya akan sangat besar bagi pengurangan kemiskinan,” ujarnya.
Baca Juga: September 2025 Hujan Bansos! 7 Bantuan Cair, Satu Keluarga Bisa Dapat 4 Sekaligus
Sebagai tahap awal, pemerintah menyiapkan pilot project di Banyuwangi pada minggu ketiga September 2025. Presiden Prabowo dijadwalkan hadir langsung dalam peluncuran tersebut.
Selain digitalisasi bansos, pemerintah juga menyiapkan penerapan Online Single Submission (OSS) berbasis AI untuk mempercepat proses perizinan investasi. Menurut Luhut, langkah ini adalah bagian dari strategi besar reformasi digital nasional.
“Semua program presiden harus tereksekusi dengan baik. Itu kuncinya,” tegas Luhut. (*)