Radarbanyuwangi.id – Warga Lingkungan Singodiwongso, Kelurahan Singotrunan, Minggu (24/3) digegerkan insiden penemuan mayat yang membusuk di dalam rumah.
Kali pertama ditemukan warga, mayat yang diperkirakan sudah membusuk selama empat hari itu berdampingan dengan anaknya yang masih hidup.
Warga langsung menghubungi petugas kepolisian. Tak lama kemudian, relawan dan petugas kesehatan datang untuk mengevakuasi anak korban yang sudah empat hari tinggal bersama mayat ibunya tersebut.
Ketua RT 4 RW 3, Lingkungan Singodiwongso Ainur Rofiq mengatakan, mayat tersebut adalah warganya yang bernama Siti Qomariah, 60.
Selama ini dia tinggal berdua dengan anaknya bernama Daniel Agus Prastian, 32, yang merupakan penyandang disabilitas.
Qomariah sudah empat tahun mengontrak dan tinggal di lingkungan tempat tinggalnya.
Selama ini, wanita tersebut bekerja sebagai pedagang empon-empon seperti kunir, jahe, dan kunyit di Pasar Blambangan.
Rofiq mengatakan, sudah empat atau lima hari ini warga tidak bertemu dengan Qomariah.
Baca Juga: Berkedok Radio Komunitas, 5 Tempat Hiburan yang Nekat Buka Saat Ramadan di Kecamatan Glagah Banyuwangi Disidak Aparat Gabungan
Bahkan, pedagang pasar yang biasa datang ke rumah Qomariah juga mengaku sudah berulang kali mendatangi rumah korban, tapi tidak bertemu dengan yang bersangkutan.
Sampai akhirnya subuh kemarin (24/3), warga yang biasa melakukan patroli sahur mencium bau tidak sedap dari rumah korban.
Warga berinisiatif mendobrak pintu belakang rumah korban yang terkunci.
Warga kemudian masuk dan mendapati pintu kamar korban terkunci dari dalam.
Setelah dibuka paksa, barulah diketahui di dalamnya terdapat mayat Qomariah yang terbaring di atas kasur berdampingan dengan anaknya,
Daniel, yang tengah menangis. ”Anak ini sudah biasa menangis dan teriak-teriak sendiri. Warga juga tidak tahu kalau ada sesuatu yang terjadi di dalam,” kata Rofiq.
Page 2
Senin, 25 Maret 2024 | 09:32 WIB
Page 3
Rofiq dan warga selanjutnya melaporkan meninggalnya Qomariah ke Polsek Banyuwangi.
Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.
Proses evakuasi berjalan dua kali. Anak korban dievakuasi pertama kali karena kondisinya sudah lemas.
Petugas langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
”Televisinya masih menyala. Di ruang tengah juga ada banyak makanan. Ada buah, biskuit, dan roti. Karena kamarnya terkunci, anaknya tidak bisa keluar,” imbuhnya.
Zaki, 58, salah seorang warga menambahkan, sudah empat hari ini dia tidak melihat korban keluar dari rumahnya.
Baca Juga: Manisan Asem, Jajanan Jadul Khas Lebaran di Banyuwangi, Bikin Gigi Ngilu Tapi Bikin Segar dan Menyehatkan
Biasanya, wanita tersebut lewat di depan rumahnya saat berangkat atau pulang dari pasar.
”Biasanya berangkat subuh, pulang jam 10 siang. Ini sudah empat hari tidak kelihatan. Orangnya jarang berkomunikasi, mungkin karena jualan dan harus merawat anaknya yang kondisinya seperti itu, jadi rumahnya selalu dikunci,” jelasnya.
Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin mengatakan, kemungkinan korban sudah meninggal lebih dari empat hari. Hal itu tampak pada kondisi mayat korban yang membusuk.
Saat ditemukan, mayat sudah dalam kondisi dipenuhi belatung. Bagian kulitnya juga mengelupas.
Dari hasil pengamatan sementara, korban diduga meninggal akibat sakit. Korban sempat mengeluh migrain dan memiliki riwayat sakit lambung.
”Kami masih kroscek lagi, menunggu pemeriksaan dokter. Terkait nasib anaknya, kami tunggu bagaimana keputusan keluarga nanti. Kalau dilihat kondisinya memang tidak bisa jalan,” kata Kusmin.
Salah satu keluarga korban, Yunan mengatakan, Qomariah sudah lama hidup berdua dengan Daniel.
Sedangkan Daniel sebenarnya bukan anak kandung korban, tapi anak titipan dari mantan suaminya, Handi Sutrisno.






