Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mental Napi Baru Sering Drop, Lapas Banyuwangi Beri Pembekalan Spiritual

mental-napi-baru-sering-drop,-lapas-banyuwangi-beri-pembekalan-spiritual
Mental Napi Baru Sering Drop, Lapas Banyuwangi Beri Pembekalan Spiritual

RadarBanyuwangi.id – Kondisi psikologis para narapidana (napi) baru yang masuk ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kerap kali drop. Khususnya, mereka yang masih dalam masa pengenalan lingkungan (mapenaling).

Untuk itu, Jumat (31/1) para petugas Lapas Banyuwangi memberikan dukungan moral untuk membentuk karakter pribadi positif pada napi.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya pembinaan berbasis pondok pesantren bagi seluruh warga binaan.

Baca Juga: Roti Berisi Handphone Gagal Masuk Lapas Banyuwangi, Pesanan Napi Kasus Narkoba

Kepala Lapas Banyuwangi Mochamad Mukaffi menyebut, pendampingan pembinaan awal meliputi pembinaan kepribadian melalui tausiah keagamaan serta pengenalan program-program pembinaan yang dijalankan di lapas.

”Tausiah keagamaan diberikan sebagai fondasi moral dan spiritual, sedangkan pengenalan program bertujuan agar warga binaan memahami proses pembinaan yang akan mereka jalani selama berada di lapas,” ujarnya.

Menurut Mukaffi, pembentukan karakter bagi warga binaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai langkah untuk membentuk nilai-nilai positif yang dapat menjadi tonggak perubahan perilaku warga binaan.

Baca Juga: Antisipasi Penyelundupan Barang Terlarang Terulang, Lapas Banyuwangi Perketat Layanan Penitipan Barang dan Makanan

”Pembinaan awal ini adalah langkah pertama untuk membentuk kepribadian yang baik dan membekali warga binaan dengan nilai-nilai positif yang dapat menjadi pegangan hidup mereka,” kata dia.

Mukaffi berharap agar ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama proses pembinaan berbasis pondok pesantren tidak hanya tersebar di kalangan kamar santri. Melainkan juga dapat disebarluaskan ke seluruh kamar hunian.

”Kami berharap setiap warga binaan yang telah mendapatkan pembinaan dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada rekan-rekan di kamar lainnya,” harapnya.

Baca Juga: Deteksi Gangguan Keamanan, Kamar Hunian Lapas Banyuwangi Digeledah

Program pembinaan berbasis pondok pesantren merupakan inovasi Lapas Banyuwangi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi diri warga binaan.

Melalui pendekatan keagamaan dan pendidikan, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan karakter yang lebih baik.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Kondisi psikologis para narapidana (napi) baru yang masuk ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kerap kali drop. Khususnya, mereka yang masih dalam masa pengenalan lingkungan (mapenaling).

Untuk itu, Jumat (31/1) para petugas Lapas Banyuwangi memberikan dukungan moral untuk membentuk karakter pribadi positif pada napi.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya pembinaan berbasis pondok pesantren bagi seluruh warga binaan.

Baca Juga: Roti Berisi Handphone Gagal Masuk Lapas Banyuwangi, Pesanan Napi Kasus Narkoba

Kepala Lapas Banyuwangi Mochamad Mukaffi menyebut, pendampingan pembinaan awal meliputi pembinaan kepribadian melalui tausiah keagamaan serta pengenalan program-program pembinaan yang dijalankan di lapas.

”Tausiah keagamaan diberikan sebagai fondasi moral dan spiritual, sedangkan pengenalan program bertujuan agar warga binaan memahami proses pembinaan yang akan mereka jalani selama berada di lapas,” ujarnya.

Menurut Mukaffi, pembentukan karakter bagi warga binaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai langkah untuk membentuk nilai-nilai positif yang dapat menjadi tonggak perubahan perilaku warga binaan.

Baca Juga: Antisipasi Penyelundupan Barang Terlarang Terulang, Lapas Banyuwangi Perketat Layanan Penitipan Barang dan Makanan

”Pembinaan awal ini adalah langkah pertama untuk membentuk kepribadian yang baik dan membekali warga binaan dengan nilai-nilai positif yang dapat menjadi pegangan hidup mereka,” kata dia.

Mukaffi berharap agar ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama proses pembinaan berbasis pondok pesantren tidak hanya tersebar di kalangan kamar santri. Melainkan juga dapat disebarluaskan ke seluruh kamar hunian.

”Kami berharap setiap warga binaan yang telah mendapatkan pembinaan dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada rekan-rekan di kamar lainnya,” harapnya.

Baca Juga: Deteksi Gangguan Keamanan, Kamar Hunian Lapas Banyuwangi Digeledah

Program pembinaan berbasis pondok pesantren merupakan inovasi Lapas Banyuwangi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi diri warga binaan.

Melalui pendekatan keagamaan dan pendidikan, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan karakter yang lebih baik.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.