Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menteri Pariwisata Sokong ITdBI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tourJAKARTA – Perhelatan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015 tampaknya bakal berlangsung lebih spektakuler dibanding pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Itu menyusul adanya sokongan penuh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI terhadap ajang balap sepeda tingkat internasional yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival(B-Fest)tersebut. Dukungan terhadap ajang ITdBI itu disampaikan langsung Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya. “Promosi pariwisata Banyuwangi lewat ajang ITdBI cukup bagus.

Kementerian Pariwisata akan mendukung,” ujarnya dalam konferensi pers even ITdBI di kantor Kemenpar RI Senin kemarin (20/4).Arief mengatakan, pihaknya tahun ini mendukung promosi B-Fest, terutama untuk tiga even besar, yaitu ITdBI, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), dan Festival Gandrung Sewu. Total dukungan dana promosi Kemenpar RI untuk tiga even tersebut Rp1,5 miliar. Promosi akan diarahkan pada tiga media, yakni media konvensional; media internal Banyuwangi khususnya, situs pariwisata; dan media sosial. 

“Selain kami fasilitasi promosi ke media nasional dan internasional, nanti kami akan undang blogger dan buzzer yang bakal promosikan Banyuwangi di media sosial,” kata menteri asal Bumi Blambangan tersebut. Sementara itu, Event Coordinator B-Fest, Choirul Ustadi mengatakan, ITdBI bukan sekadar ajang olahraga. Ajang balap sepeda internasional yang digelar sejak 2012 itu sekaligus merupakan kemasan promosi pariwisata kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini.

“Dengan melewati berbagai kawasan dan rute yang bervariasi, para pembalap akan ditunjukkan keramahan warga dan keindahan alam Banyuwangi. Itu sesuai konsep sport tourism ITdBI. Ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata,” cetusnya. Sekadar diketahui, ITdBI adalah ajang balap sepeda yang masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Ajang tersebut akan diikuti para pembalap dari 27 negara, antara lain Prancis, Belanda, Kolombia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Filipina, Malaysia, Filipina, Australia, Korea, Tiongkok, Italia, Uzbekistan, dan Indonesia. Para pembalap tersebut tergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri (termasuk continental team) dan enam tim dalam negeri.

Tim continental yang akan berkompetisi di ajang itu, di antaranya Tabriz Shadari Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), NSC Sycling Team (Malaysia), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). Selain itu, tim nasional (timnas) Indonesia dan timnas Uni Emirat Arab (UEA) alias UEA National Team juga akan ikut bertanding pada ajang balap sepeda kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut.

Adapun tim Indonesia yang akan bertanding, antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road Cycling Club, dan KFC Jakarta. Race Director ITdBI yang merupakan perwakilan UCI, Jamaludin Mahmood mengatakan, ajang ITdBI tahun ini dipastikan akan lebih kompetitif. Namanama beken di dunia balap sepeda, seperti Peter Pouly (pemenang ITdBI tahun 2014), Thomas Rabouw (Santic Racing Team), Andrea Palini (Skydive Dubai), dan Aiman Cahyadi (Pegasus), menyatakan siap menaklukkan tanjakan Ijen yang mempunyai kemiringan 45 derajat.

“ITdBI menghadirkan tanjakan terekstrem di Asia. Tanjakan di Banyuwangi berada di ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), melampaui tanjakan di Genting Highland dalam Tour de Langkawi Malaysia yang berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut,” ujarnya. Dikatakan, dibanding tahun 2014 lalu, tahun ini persaingan pembalap bakal lebih kompetitif. Para climber Iran diprediksi tidak lagi mendominasi seperti halnya pada ITdBI tahun sebelumnya. 

Para climber Iran akan bersaing ketat dengan para raja tanjakan atau king of mountain (KOM) Eropa dan negara Asia lainnya. Para pembalap tahun ini dapat dipastikan bertarung habis-habisan. Itu lantaran rute ITdBI tahun ini lebih pendek dibanding tahun lalu, termasuk juga rute tanjakan ke Gunung Ijen yang dipangkas hanya 123,5 km. “Mereka pasti akan bertarung dengan speed tinggi dan full power. Beda dengan tahun lalu yang mengandalkan ketahanan karena rute panjang, kali ini mereka pasti mengeluarkan strategi hajar-hajaran.

Seninya ini yang berbeda,” kata dia. Pada etape pertama para pembalap akan menempuh jarak 169,4 kilometer dengan start dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Glenmore menuju Taman Blambangan, kota Banyuwangi. Etape kedua para pembalap akan menempuh jarak 147,7 kilometer. Para rider itu akan melintasi jalanan di kawasan Banyuwangi Selatan dan Barat. Rute ini diawali dari RTH Maron, Kecamatan Genteng, dan finish di Taman Blambangan. Pada etape ketiga, para rider akan bertarung habis-habisan karena etape ketiga adalah etape ”neraka” dengan jarak 123,5 kilometer.

Para pembalap di etape tersebut akan memulai balapan dari Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, kaki Gunung Ijen. Di etape ketiga itu mereka bakal ”disiksa” tanjakan Ijen yang luar biasa. Di lereng Erek-Erek Ijen mereka akan beradu pancal dengan kemiringan  5 derajat. Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.799 mdpl. Pada etape empat atau terakhir, para pembalap akan kembali menempuh rute flat sepanjang 114,4 kilometer dari RTH Kecamatan Wongsorejo dan finish di Taman Blambangan.

Even ITdBI akan memperebutkan hadiah Rp 700 juta dengan beberapa kategori. Klasemen umum individu (yellow jersey),  green jersey (best sprint classification), white jersey (best Indonesian rider) dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM). Seiring peningkatan kualitas, sejumlah perubahan akan dilakukan pada ITdBI tahun ini. Salah satunya lebih memperkuat aspek olahraga, gaya hidup  life style) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata.

“Tiga finish dipusatkan di Taman Blambangan, pusat kota Banyuwangi. Kami desain di lokasi finish selama empat hari itu akan kami gelar semacam pesta rakyat. Tiap hari akan kami suguhkan beragam budaya, produkproduk hasil karya masyarakat Banyuwangi, dan beragam atraksi kreatif anak muda. Mulai sepeda free style, skate board, hingga parade sepeda pancal,” pungkasnya. (radar)