RadarBanyuwangi.id – Aksi penjambretan menimpa Paisa, 60, warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. Saat kejadian pada Senin (24/2), pelaku yang hanya sendirian dengan naik motor, berhasil menjarah kalung emas seberat enam gram.
Pelaku yang beraksi mengenakan helm dan masker itu, beraksi saat korban sedang membuang sampah di depan rumahnya. “Dulu saya membeli kalung itu Rp 3 juta,” kata Paisa yang tinggal di rumah bersama kedua cucunya.
Paisa menyampaikan, kalung seharga Rp 3 juta tersebut tabungan untuk biaya sekolah cucunya yang akan beranjak ke SMA. Jika ada keperluan mendesak, kalung itu yang akan dijual.
“Kalung itu tabungan saya untuk jaga-jaga biaya cucu perempuan yang tinggal bersamanya sejak kecil,” ungkapnya, sambil mengatakan cucunya yatim piatu sejak kecil.
Menurut Paisa, aksi jambret yang menimpanya itu terjadi pada Senin (24/02) sekitar pukul 15.00. Saat itu, ia sedang membuang sampah di teras rumahnya. “Tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal mendekati, orang itu tanya alamat orang,” katanya.
Orang yang tidak dikenal itu selanjutnya mendekati nenek itu. Tanpa menaruh curiga, korban menjawab pertanyaan lelaki yang mengenakan helm dan bermasker dengan suara terdengar masih muda. “Tanya alamat seseorang, saya tidak kenal dengan nama yang ditanyakan,” terangnya sambil menyebut orang itu naik motor Honda Vario warna putih.
Baca Juga: Sebarkan 1.327 Porsi MBG di Kecamatan Sempu, Menunya, Nasi, Ayam Goreng, Capjay, Pisang, dan Susu
Setelah memberi beberapa pertanyaan, lanjut Paisa, tiba-tiba pria tersebut semakin mendekatinya dan menarik kalung emas yang dikenakan. “Anehnya, ketika ditarik kencang, saya tidak merasakan sakit,” ungkap Paisa sambil mengatakan saat kejadian kondisi di sekitarnya sedang sepi.
Paisa mengaku saat kejadian langsung berteriak minta tolong. Pelaku yang belum diketahui identitasnya, juga langsung kabur dengan naik motornya. “Lajunya sangat kencang, cucu saya yang laki-laki mengejarnya, namun ketinggalan jejak,” terangnya.
Atas kejadian itu, Paisa mengaku meminta bantuan orang pintar untuk mencari keberadaan kalungnya. Kata orang pintar tersebut, kalung emas miliknya yang sudah hilang diganti menjadi tembaga, sehingga ketika dijual sudah tidak laku. “Menurut orang pintar, pelakunya orang yang tidak jauh dari sini,” katanya.
Hingga kini, Paisa belum melapor ke polisi. Ia memilih pasrah dan mengikhlaskan barang berharganya tersebut. “Belum lapor, bingung juga cara lapornya gimana, saya buta huruf dan gak bisa nulis. Pasrah sudah, mungkin belum rezekinya,” pungkasnya.(cw3/abi)