RadarBanyuwangi.id – Untuk sementara para ibu rumah tangga bisa bernapas lega. Harga telur di tingkat peternak, terbilang aman diangka Rp 25 ribu per kilogram. Harga itu sudah berlaku sejak awal April 2024.
Telur ini salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Kenaikan dan penurunan harga, akan sangat berdampak.
“Dari tingkat peternak harga telur tetap Rp 25 ribu per kilogram, ini sejak awal April,” kata Ahmad Haris, 38, peternak ayam asal Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Menurut Haris, harga telur yang stabil ini sesuai dengan kebutuhan dan stok di pasaran. Selain itu, sistem pendistribusian telur juga mempengaruhi fluktuasi harga.
Baca Juga: Kandang Ayam di Srono, Banyuwangi Terbakar, Sebanyak 28 Ribu Anak Ayam Berumur Lima Hari Mati Terpanggang
“Stok di pasaran relatif aman, dan distribusi lancer, maka harga telur tetap tidak berubah,” ungkapnya.
Harga telur yang relatif stabil selaras dengan harga pakan ayam. Sejak awal April, terang dia, harga pakan ayam per 50 kilogram bertengger di angka Rp 395 ribu.
“Selama tidak ada kenaikan harga pakan ayam, maka harga telur juga akan mengikuti stabil,” ucapnya.
Tidak hanya pakan sentrat ayam yang terbilang stabil, harga jagung sebagai pakan alternatif ayam, juga cukup terjangkau bagi para peternak ayam.
“Harga jagung saat ini Rp 6.000 per kilogram, itu sudah murah dibanding dulu yang mencapai Rp 12 ribu per kilogram,” ucapnya.
Baca Juga: Tragis, Santri Asal Licin Tewas Setelah Menabrak Truk Pertamina: Begini Kronologinya
Salah satu pedagang telur di Pasar Genteng 2, Ardan Nur Rofi, 25, asal Dusun Jalen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mengatakan harga telur ayam di pasar terjadi penurunan dan stabil setelah Lebaran.
“Dari peternak ayam harganya tetap, jadi di pasar sekitar Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram,” katanya.
Menurut Ardian, harga telur tidak jauh berbeda dengan di tingkat peternak. Sejak beberapa minggu lalu, harga telur bertahan di angka Rp 28 ribu per kilogram.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Untuk sementara para ibu rumah tangga bisa bernapas lega. Harga telur di tingkat peternak, terbilang aman diangka Rp 25 ribu per kilogram. Harga itu sudah berlaku sejak awal April 2024.
Telur ini salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Kenaikan dan penurunan harga, akan sangat berdampak.
“Dari tingkat peternak harga telur tetap Rp 25 ribu per kilogram, ini sejak awal April,” kata Ahmad Haris, 38, peternak ayam asal Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Menurut Haris, harga telur yang stabil ini sesuai dengan kebutuhan dan stok di pasaran. Selain itu, sistem pendistribusian telur juga mempengaruhi fluktuasi harga.
Baca Juga: Kandang Ayam di Srono, Banyuwangi Terbakar, Sebanyak 28 Ribu Anak Ayam Berumur Lima Hari Mati Terpanggang
“Stok di pasaran relatif aman, dan distribusi lancer, maka harga telur tetap tidak berubah,” ungkapnya.
Harga telur yang relatif stabil selaras dengan harga pakan ayam. Sejak awal April, terang dia, harga pakan ayam per 50 kilogram bertengger di angka Rp 395 ribu.
“Selama tidak ada kenaikan harga pakan ayam, maka harga telur juga akan mengikuti stabil,” ucapnya.
Tidak hanya pakan sentrat ayam yang terbilang stabil, harga jagung sebagai pakan alternatif ayam, juga cukup terjangkau bagi para peternak ayam.
“Harga jagung saat ini Rp 6.000 per kilogram, itu sudah murah dibanding dulu yang mencapai Rp 12 ribu per kilogram,” ucapnya.
Baca Juga: Tragis, Santri Asal Licin Tewas Setelah Menabrak Truk Pertamina: Begini Kronologinya
Salah satu pedagang telur di Pasar Genteng 2, Ardan Nur Rofi, 25, asal Dusun Jalen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mengatakan harga telur ayam di pasar terjadi penurunan dan stabil setelah Lebaran.
“Dari peternak ayam harganya tetap, jadi di pasar sekitar Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram,” katanya.
Menurut Ardian, harga telur tidak jauh berbeda dengan di tingkat peternak. Sejak beberapa minggu lalu, harga telur bertahan di angka Rp 28 ribu per kilogram.