TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Memasuki musim penghujan, harga cabai rawit di Pasar Banyuwangi kembali merangkak naik. Pasokan yang kian menipis dari sentra pertanian hingga faktor cuaca membuat komoditas pedas ini melambung.
Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia di Pasar Banyuwangi, pada Jumat (21/11/2025), harga cabai rawit berada di harga Rp40 ribu per kilogram, turun dari harga sebelumnya di kisaran Rp25 ribu.
Bukan hanya cabai rawit, cabai merah besar yang sebelumnya dihargai sekitar Rp30 ribu per kilogramnya, kini ikut berangsur naik di harga Rp40 ribu sampai Rp46 ribu per kilogramnya.
“Cabai rawit dan merah ini naik sudah beberapa hari ini. Kapan hari cabai rawit masih di kisaran Rp25 ribu, tapi naik bertahap sampai Rp40 ribu. Mungkin ini stoknya yang turun,” kata salah satu pedagang di Pasar Banyuwangi, Susmiyati, Jumat (21/11/2025).
Perempuan berusia 49 tahun itu, menyebut bahwa bukan hanya cabai rawit dan cabai besar merah saja yang mengalami kenaikan harga. Komoditas lain seperti tomat dan tomat ranti juga mengalami lonjakan harga.
“Tomat ini sebelumnya kisaran Rp10 ribu per kilogramnya. Sempat bertahan beberapa hari tapi naik lagi jadi Rp12 ribu per kilogram sekarang. Kalau tomat ranti kapan hari itu di kisaran Rp5 ribu tapi sekarang Rp10 ribu per kilogramnya,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pasar Banyuwangi, Slamet Hariyadi, mengatakan bahwa cuaca penghujan memang menjadi faktor utama yang memengaruhi produktivitas petani.
Menurut Slamet, sapaan akrab Slamet Hariyadi, intensitas hujan yang tinggi membuat tanaman cabai jauh lebih rentan terserang penyakit sehingga hasil panen ikut menurun.
“Sekarang kan musim hujan, jadi produktivitas petani pasti turun. Cabai ini mudah sekali terserang penyakit. Perawatannya juga harus ekstra, habis hujan itu wajib langsung diberi obat,” ucapnya.
Tak hanya faktor cuaca, arus distribusi juga ikut memengaruhi stok cabai di Bumi Blambangan. Slamet mengungkapkan bahwa sebagian hasil panen petani lokal terserap ke luar daerah.
“Dari petani Banyuwangi banyak yang kirim ke Surabaya, Jakarta, Bali. Itu juga memengaruhi pasokan di sini,” tuturnya.
Menilik dari data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, beberapa komoditas lain seperti minyak goreng Minyakita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter, dijual dengan harga Rp 18 ribu per liter.
Beras premium bertahan di harga Rp14.900 per kilogramnya. Sementara beras medium, bertahan di harga Rp12 ribu per kilogramnya.
Sementara itu, harga daging sapi tetap stabil seperti biasanya. Saat ini, daging sapi dijual dengan harga Rp 135 ribu per kilogram, yang masih bertahan dalam rentang harga normal tanpa mengalami lonjakan ataupun penurunan. (*)
| Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |







