RadarBanyuwangi.id – Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat muslim yang tinggal di wilayah Kecamatan Genteng dan sekitarnya lebih meningkatkan ibadahnya, terutama pada malam hari.
Mereka memburu malam lailatul qadar di Majid Besar Baiturrahman (MBB) Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Selama berada di masjid, jamaah itu melaksanakan salat sunah tasbih, salat taubah, salat hajat, dan lainnya. Selain itu, juga memperbanuak zikir.
“Yang datang banyak, ribuan orang, laki-laki dan Perempuan,” ujar ketua takmir MBB Genteng, KH Mukhdor Atim.
Menurut Mukhdor, jamaah di masjidnya pada 10 malam terakhir Ramadan itu membeludak. Sebab, malam-malam terakhir itu memiliki berkah yang sangat besar, terutama pada malam ganjil.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Honda Jazz Terbalik Usai Tabrak Pohon Mahoni di Singojuruh, Banyuwangi
“Memburu malam lailatul qadar yang memiliki keutamaan 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun,” ungkapnya.
Mukhdor menyebut, pada malam Ramadan ini ibadah yang dilakukan kaum muslim dipercaya dapat menghapus dosa selama ini.
Terutama bagi mereka yang beribadah secara ikhlas dan khusuk.
“Malam ganjil di bulan Ramadan, ini momen yang paling ditunggu karena berharap mendapatkan malam lailatul qadar,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat yang datang ke MBB Genteng untuk berburu malam lailatul qadar ini, jelas dia, sangat luar biasa.
Malahan, setiap malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan ini, jamaah yang datang sekitar 3.000 orang.
“Tidak hanya dari Kecamatan Genteng, luar daerah juga ada,” ungkapnya.
Mukhdor menyebut, ibadah untuk berburu malam lailatul qadar ini dimulai pukul 23.30 hingga pukul 02.15. Jamaah melaksanakan itikaf dengan diisi salat tasbih, zikir bersama, dan membaca selawat nabi. “Ribuan jamaah beribadah pada malam itu,” tandasnya.(rei/abi)