Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Banyuwangi Gelar Bincang Cerdas Pendidikan Kesetaraan Berkelas – Radar Banyuwangi

pemkab-banyuwangi-gelar-bincang-cerdas-pendidikan-kesetaraan-berkelas-–-radar-banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Gelar Bincang Cerdas Pendidikan Kesetaraan Berkelas – Radar Banyuwangi

Radarbanyuwangi.idPemkab Banyuwangi bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) mengadakan ”Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas” di pelinggihan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dusbudpar) pada Jumat (18/5). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani serta Kepala Dispendik Suratno.

Puluhan orang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Banyuwangi.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, semua inovasi yang dilakukan oleh pemkab melalui Dispendik nantinya akan bermuara pada penuntasan kemiskinan. Bincang cerdas tersebut diharapkan dapat menyalurkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pendidikan kesetaraan.

Menurut Ipuk, permasalahan kemiskinan di Banyuwangi tidak mungkin bisa diatasi hanya dengan memberikan bantuan sosial (bansos) atau bantuan pangan semata. Lebih dari itu, masyarakat juga sangat perlu dibekali dengan kreativitas serta soft skill yang terlatih. ”Maka, dengan adanya program hari ini harapannya benar-benar terjadi perbincangan berkelas dan cerdas yang dapat menumbuhkan solusi pendidikan kesetaraan,” harapnya.

Ipuk mengungkapkan, banyak inovasi yang dilakukan pemkab di bidang pendidikan. Pemkab juga berkolaborasi dengan lintas elemen untuk meningkatkan derajat pendidikan masyarakat kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.

”Komitmen adalah poin utama yang dilakukan dalam mewujudkan keberhasilan inovasi dan kolaborasi yang ada. Maka saya berharap, dari kegiatan ini dapat menyerap aspirasi untuk peningkatan pendidikan kesetaraan,” tuturnya.

Kepala Dispendik Suratno menambahkan, Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas oleh Bupati Banyuwangi diharapkan dapat menyamakan persepsi dan frekuensi terkait peningkatan pendidikan masyarakat.

”Kami ingin menyiapkan masyarakat atau sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Lebih dari sekadar menuntaskan kejar paket. Salah satunya dengan membantu peningkatan kegiatan yang bersifat vokasional,” jelasnya.

Suratno berharap, sarasehan tersebut dapat membuka wadah bagi warga belajar untuk semakin meningkatkan kemampuan soft skill dan semangat menuntaskan wajib belajar.

”Kami harapkan bagi masyarakat yang belum menuntaskan wajib belajar 12 tahun ke depan bisa segera mendapat pendampingan. Kami memberikan wadah agar masyarakat bisa bersemangat. Karena selain menaikkan derajat pendidikan, juga bisa menaikkan derajat hidup masyarakat itu sendiri,” tandasnya. (tar/sgt/c1)