Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menargetkan sekitar 400 ribu wisatawan akan berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi pada libur Natal dan Tahun Baru 2025 mendatang.
Selain destinasi-destinasi andalan yang sudah terkenal, Pemkab juga akan mendorong destinasi-destinasi baru sebagai jujugan utama pelancong.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman mengatakan, jumlah yang ditargetkan itu lebih tinggi daripada capaian pada moment yang sama tahun lalu. Pada saat Nataru 2023, sebanyak 330 ribu wisatawan datang berwisata ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
“Kami optimistis target 400 ribu wisatawan bisa tercapai. Salah satu strategi kami, yakni mempromosikan wisata-wisata baru yang sedang hits di Banyuwangi,” kata Taufik, Selasa (10/12/2024).
Baca juga: JATIM TERPOPULER – Apes Pria Banyuwangi H-1 Batal Nikah – Ular Masuk Rumah di Bondowoso Bikin Geger
Salah satu destinasi wisata baru yang ia maksud seperti Pulau Bedil di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Destinasi ini menjadi viral beberapa bulan terakhir berkat eksotismenya yang disebut-sebut mirip dengan Raja Ampat.
Hal lain yang membuat Disbudpar optimistis target dapat tercapai, yakni keberadaan infrastruktur transportasi yang menunjang orang datang ke Banyuwangi.
Terhubungnya Tol Probolinggo hingga Besuki, Kabupaten Situbondo juga akan membuat perjalanan dari Surabaya dan sekitarnya menuju Banyuwangi terpangkas waktunya.
Banyawangi juga memiliki Bandara Banyuwangi dengan rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi PP dan Surabaya-Banyuwangi PP. Ada juga Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan Banyuwangi dengan Pulau Jawa.
Sebagai langkah awal, Pemkab Banyuwangi juga telah mengumpulkan para pelaku jasa wisata untuk bersiap menyambut lonjakan wisatawan saat libur panjang Nataru.
“Semua sudah kami kumpulkan. Mulai dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), tour and travel, Pokdarwis (kelompok sadar wisata), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dan pelaku jasa wisata lainnya. Kami beri arahan agar libur Nataru bisa berjalan aman dan nyaman,” terang Taufik.
Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus saat Nataru adalah risiko bencana hidrometeorologi. Sebab, libur panjang Nataru akan berlangsung saat puncak musim penghujan.
Baca juga: Melongok Pesona Pelangi Tradisi dan Budaya Banyuwangi Lewat Festival Kuwung
“Dalam pertemuan itu, kami bersama pihak berwajib memberi arahan untuk persiapan Nataru sebab diprakirakan akan terjadi lonjakan penumpang. Kami juga menampung permasalah-permasalahan yang mungkin dihadapi mereka untuk dicarikan solusi bersama,” tambah dia.
Selain jumlah wisatawan, Pemkab Banyuwangi juga menargetkan pelaksanaan libur panjang Nataru berlangsung aman, nyaman, dan zero accident.
Meski pemkab akan mempromosikan beberapa destinasi wisata baru, tak dapat dipungkiri bahwa destinasi-destinasi utama masih menjadi andalan dalam menggaet wisatawan. Disbudpar mencatat, terdapat beberapa tempat wisata yang menjadi andalan selama ini.
Beberapa di antaranya TWA Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Marina Boom, Bangsring Underwater, The Djawatan, dan Grand Watu Dodol.
Apabila target 400 ribu wisatawan tercapai, Banyuwangi optimistis akan meraup 3,5 juta kunjungan selama 2024.