sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ikut meningkatkan kewaspadaan operator pelabuhan.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan seluruh pengguna jasa senantiasa mengutamakan keselamatan selama perjalanan laut.
Imbauan ini terutama ditujukan bagi masyarakat yang akan melintasi jalur penyeberangan Jawa–Bali, seiring potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia.
Data ASDP Ketapang, sejak Senin malam (22/12) hingga kemarin pagi (23/12), tercatat 24.843 orang yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Bali. Sedangkan dari arah sebaliknya, tercatat 21.919 penumpang.
Untuk kendaraan roda dua, roda empat, bus dan truk dari Ketapang tercatat ada 6.577 unit. Sedangkan dari arah Bali tercatat 6.297 unit kendaraan.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, keselamatan pelayaran merupakan prioritas utama perusahaan dalam setiap periode angkutan, terlebih pada masa puncak liburan.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 21 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 93S terpantau mengalami penguatan dan berpotensi meningkat menjadi siklon tropis kategori 2.
Kondisi tersebut diprediksi berdampak langsung terhadap dinamika cuaca dan gelombang laut di sejumlah wilayah perairan nasional. BMKG telah menyampaikan peringatan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia akibat terbentuknya bibit siklon tropis 93S, termasuk Selat Sunda dan Selat Bali.
”Kami mengimbau pengguna jasa untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, mohon untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan penyeberangan,” imbau Heru.
Penguatan sistem cuaca ini tidak hanya memicu hujan dan angin kencang di daratan, tetapi juga berpotensi menyebabkan gelombang laut kategori sedang atau moderate sea dengan ketinggian hingga 2,5 meter.
Situasi tersebut dapat memengaruhi kelancaran operasional pelayaran dan keselamatan pengguna jasa, khususnya kapal-kapal penyeberangan yang melayani lintasan padat selama Nataru.
Merujuk rilis BMKG melalui akun resminya, sejumlah wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, serta Samudra Hindia selatan Banten, hingga NTB.
Dalam kondisi tersebut, ASDP terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan memperkuat kesiapsiagaan operasional di pelabuhan maupun di atas kapal.
Heru juga mengajak pengguna jasa untuk berperan aktif menjaga keselamatan bersama dengan mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ikut meningkatkan kewaspadaan operator pelabuhan.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan seluruh pengguna jasa senantiasa mengutamakan keselamatan selama perjalanan laut.
Imbauan ini terutama ditujukan bagi masyarakat yang akan melintasi jalur penyeberangan Jawa–Bali, seiring potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia.
Data ASDP Ketapang, sejak Senin malam (22/12) hingga kemarin pagi (23/12), tercatat 24.843 orang yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Bali. Sedangkan dari arah sebaliknya, tercatat 21.919 penumpang.
Untuk kendaraan roda dua, roda empat, bus dan truk dari Ketapang tercatat ada 6.577 unit. Sedangkan dari arah Bali tercatat 6.297 unit kendaraan.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, keselamatan pelayaran merupakan prioritas utama perusahaan dalam setiap periode angkutan, terlebih pada masa puncak liburan.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 21 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 93S terpantau mengalami penguatan dan berpotensi meningkat menjadi siklon tropis kategori 2.
Kondisi tersebut diprediksi berdampak langsung terhadap dinamika cuaca dan gelombang laut di sejumlah wilayah perairan nasional. BMKG telah menyampaikan peringatan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia akibat terbentuknya bibit siklon tropis 93S, termasuk Selat Sunda dan Selat Bali.
”Kami mengimbau pengguna jasa untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, mohon untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan penyeberangan,” imbau Heru.
Penguatan sistem cuaca ini tidak hanya memicu hujan dan angin kencang di daratan, tetapi juga berpotensi menyebabkan gelombang laut kategori sedang atau moderate sea dengan ketinggian hingga 2,5 meter.
Situasi tersebut dapat memengaruhi kelancaran operasional pelayaran dan keselamatan pengguna jasa, khususnya kapal-kapal penyeberangan yang melayani lintasan padat selama Nataru.
Merujuk rilis BMKG melalui akun resminya, sejumlah wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, serta Samudra Hindia selatan Banten, hingga NTB.
Dalam kondisi tersebut, ASDP terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan memperkuat kesiapsiagaan operasional di pelabuhan maupun di atas kapal.
Heru juga mengajak pengguna jasa untuk berperan aktif menjaga keselamatan bersama dengan mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan.








