radarbanyuwangi.jawapos.com – Pentas musik di acara pernikahan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Selasa malam (12/8) berakhir ricuh.
Arranger dan musisi senior Banyuwangi, Nanang Arianto, bersama sejumlah rekannya menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh penonton.
Aksi pengeroyokan terjadi saat Nanang tampil bersama musisi lain, termasuk Sunan Kendang alias Sandy Pratama, di rumah Sahidin.
Acara tersebut awalnya berlangsung lancar dan meriah. Pada pukul 22.00, rombongan musisi berencana mengakhiri pertunjukan.
Permintaan penonton untuk menambah lagu sempat dipenuhi. Namun, hingga pukul 23.30, pertunjukan harus dihentikan karena waktu sudah larut malam.
Saat para musisi mulai membereskan peralatan, seorang penonton berbaju loreng melontarkan komentar bernada kecewa.
“Jangan menggunakan musik ini, karena mengecewakan,” ucap pria tersebut.
Nanang yang mendengar langsung menanggapi, “Mas jangan begitu, karena kita sudah menghibur.”
Ucapan itu memicu amarah pria berbaju loreng tersebut, yang kemudian memukul pelipis dan mata kanan Nanang.
Sandy Pratama yang mencoba melerai justru ditarik oleh pria lain hingga terjatuh. Kericuhan pun meluas, bahkan sejumlah alat musik menjadi sasaran amuk massa.
Usai kejadian, Nanang dan rekan-rekannya melapor ke Mapolresta Banyuwangi.
“Kami mohon keadilan agar kasus ini diusut tuntas, supaya tidak menimpa musisi Banyuwangi lainnya,” tegas Nanang. (rio/aif)