Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penyesalan Ibu Biarkan Anak Jadi TKW di Malaysia, Dulu Pasrah Dijemput Sponsor: Tak Kuasa Melarang – Tribunjatim.com

penyesalan-ibu-biarkan-anak-jadi-tkw-di-malaysia,-dulu-pasrah-dijemput-sponsor:-tak-kuasa-melarang-–-tribunjatim.com
Penyesalan Ibu Biarkan Anak Jadi TKW di Malaysia, Dulu Pasrah Dijemput Sponsor: Tak Kuasa Melarang – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tayang: Rabu, 11 September 2024 15:09 WIB

zoom-inlihat foto Penyesalan Ibu Biarkan Anak Jadi TKW di Malaysia, Dulu Pasrah Dijemput Sponsor: Tak Kuasa Melarang

KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL

ILUSTRASI: Penyesalan Ibu Biarkan Anak Jadi TKW di Malaysia, Dulu Pasrah Dijemput Sponsor: Tak Kuasa Melarang 

TRIBUNJATIM.COM – Seorang ibu menyesal biarkan anaknya jadi TKW di Malaysia.

Padahal saat itu si anak masih berusia 16 tahun.

Ibu yang tinggal di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu berinisial KY.

Kini KY mencari anak perempuannya bernama DN (18).

Baca juga: Sosok Muhammad Syaeful Mujab, Anak TKW Viral Jadi Calon Wabup Tegal, Peraih Beasiswa S2 di Inggris

Menurut dia, selama dua tahun, ia dan keluarga berusaha mencari DN agar bisa dipulangkan ke Indonesia.

Saat dihubungi via telepon, KY bercerita semuanya berawal saat DN dan saudara kembarnya lulus SMP.

Tak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA, DN malah mengatakan kepada ibu dan ayahnya ingin bekerja agar menghasilkan uang.

“Saya sempat melarang, tapi maunya anak ya sudah diikuti. Terus dia ke Bali selama dua minggu dan pulang ke rumah nenek.”

“Setelah itu dua hari di rumah, dia ngomong mau berangkat ke Taiwan,” kata KY, Selasa (10/9/2024), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Nasib TKW Sofiatun Dituduh Bunuh Majikan, Pulang usai Dinyatakan Tak Salah, Pendamping: Cuma Teriak

KY mengaku sempat khawatir dan melarang anak perempuanya itu untuk berangkat kerja keluar negeri.

“Saya bilang kok ke luar negeri, kerja di sini saja belum pernah. Tapi cuma dua hari di rumah terus dijemput sama sponsornya dibawa pergi.”

“Saya enggak bisa melarang, apalagi anak saya dalam tekanan,” kata KY.

KY semakin terkejut saat sponsor mengatakan anaknya akan bekerja di Malaysia, bukan di Taiwan seperti rencana awal.

“Tapi saya tak punya kuasa untuk melarang. Saya enggak tahu apa-apa, tiba-tiba DN dibawa pergi,” kata dia.