RADARBANYUWANGI.ID – Terminal Rogojampi pernah jadi penghubung trayek angkutan pedesaan (angkudes) dengan bus antar kota. Tapi masa-masa itu sudah lewat.
Sudah belasan tahun terakhir, terminal Rogojampi menjadi salah satu titik penyumbang ‘’kekumuhan’’ di wilayah tengah kabupaten berjuluk Bumi Blambangan ini.
Terminal Rogojampi memang pernah jadi salah satu terminal penyangga di Banyuwangi. Posisinya berada persis di ruas Jalan Raya yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi.
Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Kondisi Buffer Zone di Terminal Kargo Gilimanuk Mengenaskan: Landasan Bergelombang dan Becek
Terminal ini posisinya sebenarnya cukup strategis. Lokasinya persis bersebelahan dengan pasar hewan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi.
Namun ketika di wilayah lain menonjolkan RTH yang teduh dan asri, tetapi di Rogojampi justru RTH tertutupi terminal yang sudah lama ‘mati suri.’
Kini, kejayaan Terminal Rogojampi telah lama pudar dan ditinggalkan. Mobil penumpang umum dan angkudes sudah langka. Bus juga jarang masuk ke terminal ini.
Baca Juga: Jalur Mudik Denpasar-Gilimanuk dan Terminal Kargo dapat Sentuhan Perbaikan, Siap Sambut Pemudik
Tak mengherankan, fasilitas pendukung di dalam terminal mengalami kerusakan dan terbengkalai.
Bahkan di dalam terminal lebih banyak digunakan untuk area parkir kendaraan hingga penyimpanan barang bukti kecelakaan lalu lintas.
Kondisi ini semakin menambah kekumuhan wajah kota di Rogojampi. Setiap pengendara dari luar daerah yang masuk Banyuwangi dari arah selatan, pasti akan melintasi kawasan ini.
Baca Juga: Pelindo Multi Terminal Siap Jaga Kelancaran Logistik dan Arus Mudik Lebaran 2025
Apalagi, warga yang baru mendarat dari Bandara Banyuwangi yang melintasi Rogojampi akan disuguhi wajah kumuh terminal tersebut.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi Dr Suyanto Waspotondo Wicaksono kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengakui, bahwa RTH Rogojampi akan jadi perhatian Pemkab Banyuwangi.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Terminal Rogojampi pernah jadi penghubung trayek angkutan pedesaan (angkudes) dengan bus antar kota. Tapi masa-masa itu sudah lewat.
Sudah belasan tahun terakhir, terminal Rogojampi menjadi salah satu titik penyumbang ‘’kekumuhan’’ di wilayah tengah kabupaten berjuluk Bumi Blambangan ini.
Terminal Rogojampi memang pernah jadi salah satu terminal penyangga di Banyuwangi. Posisinya berada persis di ruas Jalan Raya yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi.
Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Kondisi Buffer Zone di Terminal Kargo Gilimanuk Mengenaskan: Landasan Bergelombang dan Becek
Terminal ini posisinya sebenarnya cukup strategis. Lokasinya persis bersebelahan dengan pasar hewan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi.
Namun ketika di wilayah lain menonjolkan RTH yang teduh dan asri, tetapi di Rogojampi justru RTH tertutupi terminal yang sudah lama ‘mati suri.’
Kini, kejayaan Terminal Rogojampi telah lama pudar dan ditinggalkan. Mobil penumpang umum dan angkudes sudah langka. Bus juga jarang masuk ke terminal ini.
Baca Juga: Jalur Mudik Denpasar-Gilimanuk dan Terminal Kargo dapat Sentuhan Perbaikan, Siap Sambut Pemudik
Tak mengherankan, fasilitas pendukung di dalam terminal mengalami kerusakan dan terbengkalai.
Bahkan di dalam terminal lebih banyak digunakan untuk area parkir kendaraan hingga penyimpanan barang bukti kecelakaan lalu lintas.
Kondisi ini semakin menambah kekumuhan wajah kota di Rogojampi. Setiap pengendara dari luar daerah yang masuk Banyuwangi dari arah selatan, pasti akan melintasi kawasan ini.
Baca Juga: Pelindo Multi Terminal Siap Jaga Kelancaran Logistik dan Arus Mudik Lebaran 2025
Apalagi, warga yang baru mendarat dari Bandara Banyuwangi yang melintasi Rogojampi akan disuguhi wajah kumuh terminal tersebut.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi Dr Suyanto Waspotondo Wicaksono kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengakui, bahwa RTH Rogojampi akan jadi perhatian Pemkab Banyuwangi.