RADARBANYUWANGI.ID – Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia. Mantan Jaksa Agung RI, Abdul Rahman Saleh, meninggal dunia pada Jumat siang (4/7) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
Tokoh yang dikenal bersih, tegas, dan bersahaja itu tutup usia dalam umur 84 tahun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah H Abdul Rahman Saleh, Jaksa Agung periode 2004–2007,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, saat dikonfirmasi wartawan.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Pejaten Raya No. 69, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejumlah kerabat dan tokoh nasional mulai berdatangan sejak sore hari untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sosok yang akrab disapa Arman ini dikenal luas di berbagai bidang. Lulusan Fakultas Hukum UGM dan UI itu pernah menjabat sebagai Hakim Agung, Direktur LBH Jakarta, advokat, notaris, dosen, arbiter, bahkan wartawan.
Ia juga sempat dipercaya menjadi anggota KPU dan Duta Besar RI untuk Denmark.
Ketua Umum Dewan Pengacara dan Advokat RI (DePA-RI), TM Luthfi Yazid, menyebut almarhum sebagai pribadi idealis yang penuh integritas.
“Bangsa Indonesia kehilangan tokoh hukum yang bersih, jujur, dan intelek. Beliau panutan banyak generasi,” ucapnya.
Luthfi juga mengenang sisi lain dari almarhum yang tak banyak diketahui publik.
“Beliau juga pernah jadi aktor dan membintangi puluhan film. Beliau seorang seniman sekaligus intelektual,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, ikut melayat ke rumah duka. Ia hadir sekitar pukul 18.38 WIB dan menyempatkan duduk di samping jenazah almarhum.
“Saya menjadi saksi, Pak Abdul Rahman Saleh adalah orang baik, lemah lembut, penuh perhatian, dan tidak pernah menyakiti hati orang lain,” tutur Yusril usai melayat.
Yusril dan Abdul Rahman diketahui bersahabat sejak lama. Keduanya sempat berada dalam satu partai dan saling mendukung dalam berbagai perjalanan karier.
“Beliau pernah kami calonkan jadi Hakim Agung. Lalu, ditunjuk Presiden SBY menjadi Jaksa Agung. Sosoknya sederhana, santun, dan sangat mencintai rakyat,” imbuh Yusril.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia. Mantan Jaksa Agung RI, Abdul Rahman Saleh, meninggal dunia pada Jumat siang (4/7) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
Tokoh yang dikenal bersih, tegas, dan bersahaja itu tutup usia dalam umur 84 tahun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah H Abdul Rahman Saleh, Jaksa Agung periode 2004–2007,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, saat dikonfirmasi wartawan.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Pejaten Raya No. 69, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejumlah kerabat dan tokoh nasional mulai berdatangan sejak sore hari untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sosok yang akrab disapa Arman ini dikenal luas di berbagai bidang. Lulusan Fakultas Hukum UGM dan UI itu pernah menjabat sebagai Hakim Agung, Direktur LBH Jakarta, advokat, notaris, dosen, arbiter, bahkan wartawan.
Ia juga sempat dipercaya menjadi anggota KPU dan Duta Besar RI untuk Denmark.
Ketua Umum Dewan Pengacara dan Advokat RI (DePA-RI), TM Luthfi Yazid, menyebut almarhum sebagai pribadi idealis yang penuh integritas.
“Bangsa Indonesia kehilangan tokoh hukum yang bersih, jujur, dan intelek. Beliau panutan banyak generasi,” ucapnya.
Luthfi juga mengenang sisi lain dari almarhum yang tak banyak diketahui publik.
“Beliau juga pernah jadi aktor dan membintangi puluhan film. Beliau seorang seniman sekaligus intelektual,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, ikut melayat ke rumah duka. Ia hadir sekitar pukul 18.38 WIB dan menyempatkan duduk di samping jenazah almarhum.
“Saya menjadi saksi, Pak Abdul Rahman Saleh adalah orang baik, lemah lembut, penuh perhatian, dan tidak pernah menyakiti hati orang lain,” tutur Yusril usai melayat.
Yusril dan Abdul Rahman diketahui bersahabat sejak lama. Keduanya sempat berada dalam satu partai dan saling mendukung dalam berbagai perjalanan karier.
“Beliau pernah kami calonkan jadi Hakim Agung. Lalu, ditunjuk Presiden SBY menjadi Jaksa Agung. Sosoknya sederhana, santun, dan sangat mencintai rakyat,” imbuh Yusril.