RadarBanyuwangi.id – Tren pergeseran kendaraan logistik sebelum pembatasan pada masa mudik Lebaran mulai terjadi.
Dampaknya, beberapa kali terjadi antrean truk mulai dari Terminal Sritanjung hingga Pelabuhan Tanjung Wangi.
Banyak kendaraan logistik yang memilih untuk menyeberang dari Tanjung Wangi daripada lewat Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Sopir tak lagi lewat Jangkar karena tarif kapal kembali normal.
Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, antrean yang kerap terjadi di jalan raya sekitar Pelabuhan Tanjung Wangi disebabkan adanya peningkatan volume kendaraan pengangkut logistik yang akan menyeberang ke Lombok, NTB.
Baca Juga: DLH Banyuwangi Lakukan Ini untuk Atasi Darurat Sampah, Libatkan Puluhan Armada Truk Sampah
Budi menyebut, dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun lalu, tahun ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Ada peningkatan sekitar 136 persen untuk kendaraan yang turun dari Lombok. Sedangkan kendaraan yang naik dengan tujuan Lombok jumlahnya meningkat 96 persen.
Pada H-12 Lebaran, Jumat (29/3) kemarin, tercatat ada 288 kendaraan yang menyeberang ke Lombok. Angka tersebut naik 329 persen dibanding H-12 Lebaran pada tahun 2023.
Sehari setelahnya atau pada H-11 Lebaran, ada 272 kendaraan yang menyeberang ke Lombok. Angka itu naik 338 persen dibanding H-11 tahun lalu yang hanya menyeberangkan 62 kendaraan ke Lombok.
”Dampaknya kita lihat kerap terjadi kemacetan karena ada peningkatan jumlah kendaraan yang menyeberang. Kami berkoordinasi dengan Polsek KP3 Tanjung Wangi, Satlantas, Pelindo, dan perusahaan pelayaran untuk menata kendaraan agar tidak macet terlalu lama,” jelas Budi.
Baca Juga: Gong Pilkada Ditabuh, KPU Segera Rekrut PPK Tahapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 Dimulai 5 Mei
Pria asal Malang itu menambahkan, peningkatan volume kendaraan tersebut terjadi karena beberapa faktor. Pertama, perusahaan logistik ingin mengirim barang sebelum ada pembatasan kendaraan besar.
Kedua, imbuh Budi, banyak kendaraan logistik yang memilih untuk menyeberang dari Tanjung Wangi daripada dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo.
”Yang saya dengar dari sopir logistik, tarif kapal lewat Jangkar kembali normal. Gara-gara tarif tersebut, banyak sopir logistik yang menyeberang melalui Tanjung Wangi,” jelasnya.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Tren pergeseran kendaraan logistik sebelum pembatasan pada masa mudik Lebaran mulai terjadi.
Dampaknya, beberapa kali terjadi antrean truk mulai dari Terminal Sritanjung hingga Pelabuhan Tanjung Wangi.
Banyak kendaraan logistik yang memilih untuk menyeberang dari Tanjung Wangi daripada lewat Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Sopir tak lagi lewat Jangkar karena tarif kapal kembali normal.
Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Wangi Budi Sanjoyo mengatakan, antrean yang kerap terjadi di jalan raya sekitar Pelabuhan Tanjung Wangi disebabkan adanya peningkatan volume kendaraan pengangkut logistik yang akan menyeberang ke Lombok, NTB.
Baca Juga: DLH Banyuwangi Lakukan Ini untuk Atasi Darurat Sampah, Libatkan Puluhan Armada Truk Sampah
Budi menyebut, dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun lalu, tahun ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Ada peningkatan sekitar 136 persen untuk kendaraan yang turun dari Lombok. Sedangkan kendaraan yang naik dengan tujuan Lombok jumlahnya meningkat 96 persen.
Pada H-12 Lebaran, Jumat (29/3) kemarin, tercatat ada 288 kendaraan yang menyeberang ke Lombok. Angka tersebut naik 329 persen dibanding H-12 Lebaran pada tahun 2023.
Sehari setelahnya atau pada H-11 Lebaran, ada 272 kendaraan yang menyeberang ke Lombok. Angka itu naik 338 persen dibanding H-11 tahun lalu yang hanya menyeberangkan 62 kendaraan ke Lombok.
”Dampaknya kita lihat kerap terjadi kemacetan karena ada peningkatan jumlah kendaraan yang menyeberang. Kami berkoordinasi dengan Polsek KP3 Tanjung Wangi, Satlantas, Pelindo, dan perusahaan pelayaran untuk menata kendaraan agar tidak macet terlalu lama,” jelas Budi.
Baca Juga: Gong Pilkada Ditabuh, KPU Segera Rekrut PPK Tahapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 Dimulai 5 Mei
Pria asal Malang itu menambahkan, peningkatan volume kendaraan tersebut terjadi karena beberapa faktor. Pertama, perusahaan logistik ingin mengirim barang sebelum ada pembatasan kendaraan besar.
Kedua, imbuh Budi, banyak kendaraan logistik yang memilih untuk menyeberang dari Tanjung Wangi daripada dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo.
”Yang saya dengar dari sopir logistik, tarif kapal lewat Jangkar kembali normal. Gara-gara tarif tersebut, banyak sopir logistik yang menyeberang melalui Tanjung Wangi,” jelasnya.