sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Nama Roy Suryo nyaris tidak pernah absen dari sorotan publik.
Sosok yang dikenal sebagai pakar telematika ini kerap terlibat dalam berbagai kasus besar, mulai dari analisis forensik digital hingga isu politik yang menimbulkan perdebatan.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut menjadi salah satu tokoh paling menarik dibahas karena perjalanan kariernya yang panjang, prestasi yang meluas, hingga berbagai kontroversi yang mengiringinya.
Baca Juga: Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Berbeda Arah Jelang Akhir November 2025
Awal Kehidupan dan Latar Pendidikan
Roy Suryo memiliki nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo. Ia lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968 dari keluarga akademisi.
Ayahnya adalah Prof. Dr. KPH Soejono, sementara ibunya Raden Ayu Soeratmijati Notonegoro.
Roy menempuh pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Minatnya terhadap teknologi dan multimedia mulai berkembang pada masa sekolah.
Baca Juga: Lelang Tol Getaci Dimatangkan, Pembangunan Dimulai 2026 dan Tahap Awal Dipangkas hingga Tasikmalaya
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar S1 Ilmu Komunikasi.
Roy kemudian mengambil studi lanjutan di program S2 Fakultas Kedokteran UGM dan sempat menempuh program doktoral di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Karier Akademik dan Kepakaran Telematika
Sebelum dikenal secara nasional, Roy aktif sebagai akademisi. Ia tercatat mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 1994–2004 serta menjadi pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM untuk mata kuliah fotografi.
Kemampuannya di bidang telematika, teknologi informasi, dan analisis multimedia membuatnya menjadi narasumber tetap di berbagai televisi nasional.
Roy bahkan pernah membawakan program teknologi populer “e-Lifestyle” di Metro TV.
Page 2
Page 3
Keahliannya dalam menganalisis foto, video, dan data digital membuat namanya melambung dan dipanggil dalam banyak kasus nasional, mulai dari sengketa teknologi hingga investigasi konten digital bermasalah.
Baca Juga: Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Berbeda Arah Jelang Akhir November 2025
Masuk Dunia Politik dan Karier di Pemerintahan
Perjalanan politik Roy dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Demokrat pada 2005.
Kariernya melesat hingga terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2009–2014 mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta.
Puncak karier politiknya terjadi pada 15 Januari 2013 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Mallarangeng. Roy menjabat hingga 20 Oktober 2014.
Seusai masa jabatannya, Roy tetap aktif sebagai analis telematika dan tokoh publik meskipun tidak lagi duduk di kursi pemerintahan.
Baca Juga: Siswi SMP Al Irsyad Daftar Lomba Menulis Surat untuk Bupati Banyuwangi
Prestasi dan Pengakuan
Selama aktif di dunia telematika, Roy mendapat berbagai penghargaan nasional di bidang teknologi dan fotografi.
Ia juga dikenal sebagai salah satu pelopor kajian forensik digital di Indonesia, terutama dalam pembuktian keaslian foto dan video.
Rentetan Kontroversi yang Membayangi
Meski dikenal sebagai pakar teknologi, Roy Suryo juga dikelilingi sejumlah kontroversi besar yang membuat namanya beberapa kali trending.
1. Kasus Meme Stupa Borobudur
Kasus terbesar yang menjeratnya adalah unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit menyerupai wajah Presiden Joko Widodo.
Roy ditetapkan sebagai tersangka, ditahan, dan akhirnya divonis 9 bulan penjara serta denda Rp150 juta.
Ia menjalani hukuman dan resmi bebas pada Mei 2023.
2. Perdebatan soal Keahlian
Roy beberapa kali disorot publik karena analisis yang dianggap keliru atau kontroversial.
Salah satu yang menonjol adalah klaim mengenai rekaman lagu “Indonesia Raya” dari Perpustakaan Leiden yang kemudian dibantah pihak perpustakaan.







