KABAR RAKYAT – Program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) salah satu inovasi baru Kabupaten Banyuwangi terbukti cukup ampuh dalam menekan kasus stunting di wilayah setempat.
Kerja keroyokan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi membuahkan hasil. Lebih dari 1.500 anak penderita stunting dipulihkan.
Catatan Dinas Kesehatan setempat di tahun 2021, kasus stunting di Banyuwangi masih relatif tinggi yakni 4.371 kasus. Per Agustus 2022, hanya tinggal 2.704 kasus saja.
Baca Juga: Banjir Kalibaru Banyuwangi Rusak Jembatan dan Rumah Warga
“Notabene ini terjadi penurunan. Hasil ini merupakan buah dari kerja keras kita selama ini,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Henik Setyorini, Kamis (3/11/2022)
Henik menyebut dalam perkara stunting merupakan perkara yang kompleks. Artinya tidak hanya dilihat dari faktor kurangnya gizi pada anak.Pola asuh, sanitasi, kondisi tempat tinggal dan ketersedian air bersih juga merupakan faktor kunci yang mempengaruhi tingginya angka stunting.
“Kita kemarin kerja keroyokan semua dinas bergerak untuk menekan kasus stunting ini,” ujarnya.
Dalam program BTS, semua dilakukan terperinci. Program BTS terbagi menjadi sekup-sekup bagian. Pertama adalah tahap pencegahan dimulai dari saat pernikahan.
Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Buka Pendaftaran Seleksi PPPK Tenaga Guru dan Tenaga Kesehatan Tahun 2022.