Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Program Tali Asih Diduga Kuat Jadi Upaya Adu Domba Warga Pakel – Radar Banyuwangi

program-tali-asih-diduga-kuat-jadi-upaya-adu-domba-warga-pakel-–-radar-banyuwangi
Program Tali Asih Diduga Kuat Jadi Upaya Adu Domba Warga Pakel – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Program tali asih dari PT Bumisari Maju Sukses yang diberikan kepada warga Desa Pakel bukan hanya mendapatkan penolakan keras dari Rukun Tani Sumberrejo Pakel (RTSP).

Program tersebut dianggap sebagai upaya adu domba antarwarga Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Pembagian tali asih berupa uang Rp 3 juta per orang tersebut kebanyakan bukan diterima oleh petani yang tergabung dalam RTSP.

Pemberian uang tersebut malah menimbulkan disharmonisasi di kalangan warga Pakel.

Gara-gara program tersebut, terjadi perusakan tanaman milik warga yang diduga dilakukan oleh preman bayaran.

Baca Juga: CJH Tertua Banyuwangi Berusia 99 Tahun: Berangkat Haji Bersama Istrinya, Kumpulkan Uang dari Hasil Panen

”Kami pastikan tidak ada satu pun dari kami yang melakukan aksi perusakan, meski menolak program pemberian uang tali asih,” tegas Sri Maryati, warga Desa Pakel.

Maryati menyebut, program tali asih dengan membagikan uang sebesar Rp 3 juta per orang tersebut diduga kuat ada timbal balik besar yang diinginkan. Pemberian tali asih tersebut dilakukan tidak dengan cuma-cuma.

”Program tersebut sebagai inisiasi untuk melancarkan niat jahat untuk memecah dan mengadu domba warga Desa Pakel,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerahan uang tali asih dari PT Bumisari Maju Sukses disebut-sebut menjadi pemicu konflik sosial di lingkungan Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Baca Juga: Skybridge Ketapang, Banyuwangi Mudahkan Pejalan Kaki dari Stasiun Kereta, Didesain Arsitektur Andra Matin  

Sejak Senin (13/5) lalu konflik yang sebelumnya hanya dengan Bumisari, kini merambah kesejumlah warga Desa Pakel.

Tanaman milik warga dibabat habis oleh orang tidak dikenal (OTD). Tanaman tersebut milik 11 warga Pakel.

Mereka mengalami kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kerugian tersebut akibat lahan dan sejumlah pohon dirusak. Di antaranya pohon manggis, kelapa, durian, cengkih, kopi hingga padi.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Program tali asih dari PT Bumisari Maju Sukses yang diberikan kepada warga Desa Pakel bukan hanya mendapatkan penolakan keras dari Rukun Tani Sumberrejo Pakel (RTSP).

Program tersebut dianggap sebagai upaya adu domba antarwarga Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Pembagian tali asih berupa uang Rp 3 juta per orang tersebut kebanyakan bukan diterima oleh petani yang tergabung dalam RTSP.

Pemberian uang tersebut malah menimbulkan disharmonisasi di kalangan warga Pakel.

Gara-gara program tersebut, terjadi perusakan tanaman milik warga yang diduga dilakukan oleh preman bayaran.

Baca Juga: CJH Tertua Banyuwangi Berusia 99 Tahun: Berangkat Haji Bersama Istrinya, Kumpulkan Uang dari Hasil Panen

”Kami pastikan tidak ada satu pun dari kami yang melakukan aksi perusakan, meski menolak program pemberian uang tali asih,” tegas Sri Maryati, warga Desa Pakel.

Maryati menyebut, program tali asih dengan membagikan uang sebesar Rp 3 juta per orang tersebut diduga kuat ada timbal balik besar yang diinginkan. Pemberian tali asih tersebut dilakukan tidak dengan cuma-cuma.

”Program tersebut sebagai inisiasi untuk melancarkan niat jahat untuk memecah dan mengadu domba warga Desa Pakel,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerahan uang tali asih dari PT Bumisari Maju Sukses disebut-sebut menjadi pemicu konflik sosial di lingkungan Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Baca Juga: Skybridge Ketapang, Banyuwangi Mudahkan Pejalan Kaki dari Stasiun Kereta, Didesain Arsitektur Andra Matin  

Sejak Senin (13/5) lalu konflik yang sebelumnya hanya dengan Bumisari, kini merambah kesejumlah warga Desa Pakel.

Tanaman milik warga dibabat habis oleh orang tidak dikenal (OTD). Tanaman tersebut milik 11 warga Pakel.

Mereka mengalami kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kerugian tersebut akibat lahan dan sejumlah pohon dirusak. Di antaranya pohon manggis, kelapa, durian, cengkih, kopi hingga padi.