GLENMORE – Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang melintasi PTPN XII, Kebun Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, terancam terganggu. Sebab, pengiriman pasir dari Lumajang tersendat.
Pengerjaan proyek JLS yang melewati pabrik gula itu selama ini dikebut. Dalam pembangunan jalan ini, material pasir didatangkan dari Kabupaten Lumajang. “Tambang pasir di Lumajang sekarang tutup, kami bingung ini,” ujar Suryanto, 50, salah satu pelaksana proyek.
Banyak tambang pasir di daerah Lumajang yang ditutup. Kata Suryanto itu bisa mengganggu pengerjaan proyek. Pasokan pasir masih belum ada hingga kemarin. “Kami akan berupaya melanjutkan proyek,” katanya.
Karena terkendala pasir, Suryanto menyebut saat ini mengerjakan kegiatan yang tidak menggunakan pasir. Pengerasan jalan yang tidak membutuhkan pasokan pasir dilakukan terlebih dahulu. “Sudah 12 hari ini kekurangan pasir,” ungkapnya.
Suryanto mengaku pernah melakukan terobosan dengan cara mencari pasir di Kabupaten Situbondo. Tetapi, upaya itu dia gagalkan karena pasir di Situbondo dianggap kurang baik. “Pasir dari Situbondo itu terlalu banyak kandungan airnya,” jelasnya.
Sebetulnya pasir di sejumlah tambang pasir di Kabupaten Banyuwangi ada yang memenuhi kriteria, tapi jumlahnya tidak banyak dan berpencar. “Harganya juga termasuk mahal,” cetusnya. Saat ini pengerjaan proyek JLS sudah hampir 40 persen.
Harapannya, pasokan pasir segera teratasi hingga pembangunan jalan itu bisa selesai sesuai jadwal. “Kami berharap pasir dari Lumajang,” katanya. (radar)