Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kala Bupati Banyuwangi Sungkem ke Maestro Gandrung yang Terbaring Sakit

kala-bupati-banyuwangi-sungkem-ke-maestro-gandrung-yang-terbaring-sakit
Kala Bupati Banyuwangi Sungkem ke Maestro Gandrung yang Terbaring Sakit

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Momen kekeluargaan terasa di ruang perawatan RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjenguk maestro Gandrung, Mbok Temu, yang tengah menjalani perawatan medis.

Dalam kunjungan tersebut, Ipuk tampak sungkem kepada Mbok Temu, berbincang hangat, sekaligus menyemangati sang maestro yang terbaring akibat patah tulang panggul sebelah kiri usai terjatuh seusai tampil di perayaan Hari Jadi Banyuwangi ke-254.

Meski dalam kondisi sakit dan kesulitan bergerak, Mbok Temu justru menunjukkan semangatnya.

Ia melantunkan tembang legendaris “Layar Kumendung” untuk Ipuk, menciptakan suasana haru sekaligus penuh makna di ruang perawatan.

Baca juga: Mbok Temu Misti, Maestro Tari Gandrung, Sekarang Pelihara Ayam

Tembang “Layar Kumendung” dikenal sebagai lagu penutup pementasan Gandrung, yang berisi pesan perjuangan dan kecintaan generasi muda terhadap tanah air.

“Cepat sembuh ya Mbok. Tetap semangat,” ujar Ipuk menyemangati Mbok Temu.

Mbok Temu dirawat di RSUD Blambangan sejak Senin malam (22/12/2025). Keesokan harinya, Selasa pagi, ia menjalani operasi penggantian sendi panggul di rumah sakit tersebut.

“Bu Ipuk tadi pesan agar saya semangat. Ini saya tunjukkan kalau saya terus semangat. Masih bisa nyanyi meskipun sakit,” ujar Mbok Temu sambil tersenyum dan menggenggam tangan Ipuk.

Ipuk pun mendoakan agar Mbok Temu segera pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.

“Semoga cepat pulih, biar bisa menari dan nyinden lagi,” kata Ipuk.

Baca juga: Banyuwangi Larang Pesta Kembang Api di Perayaan Tahun Baru 2026

Mbok Temu merupakan salah satu maestro Gandrung Banyuwangi yang telah mengharumkan budaya daerah hingga ke mancanegara.

Atas dedikasinya melestarikan kebudayaan, ia menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2024.

Perjalanan Mbok Temu sebagai penari Gandrung dimulai sejak usia 15 tahun dan hingga kini ia masih aktif berkarya.

Bahkan sebelum jatuh sakit, ia sempat tampil dalam drama musik kolosal bersama grup band Kotak pada konser kemanusiaan dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi, 20 Desember 2025.

Sejak muda, Mbok Temu dikenal memiliki ciri khas vokal melengking tinggi dengan timbre suara yang padat.

Karakter suara lantang tersebut tetap menjadi identitasnya hingga kini, meski usia tak lagi muda.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang