RadarBanyuwangi.id – Pembangunan Stasiun Banyuwangi Kota akan diperluas dari ukuran sebelumnya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember memastikan akan ada penambahan di beberapa sisi seperti ruang tunggu penumpang dan area parkir.
Stasiun Banyuwangi Kota menjadi stasiun dengan jumlah kepadatan penumpang tertinggi dibanding Stasiun Ketapang, Stasiun Rogojampi, maupun Stasiun Kalisetail yang juga menjadi tempat naik turun penumpang dari dan keluar Banyuwangi.
Baca Juga: Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Hari Ini Pasca Insiden Konstruksi Gedung Kejagung RI
Untuk menambah daya dukung, pembangunan stasiun yang dulunya bernama Karangasem ini difokuskan untuk menambah ruang tunggu penumpang, perluasan area parkir, dan penambahan beberapa fasilitas pelengkap lainnya.
”Selama bulan April 2024, sebanyak 71.568 pelanggan menggunakan kereta api dari Stasiun Banyuwangi Kota. Rata-rata setiap hari terdapat 2.386 penumpang yang naik dan turun di stasiun Banyuwangi Kota,” ujar Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro.
Peningkatan jumlah penumpang di Stasiun Banyuwangi Kota tak lepas dari meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata ke Banyuwangi.
Baca Juga: Insiden Konstruksi Ganggu Operasional MRT Jakarta, Butuh Waktu 5 Jam untuk Evakuasi
Lokasinya cukup strategis, dekat dengan pusat kota, dan sejumlah destinasi wisata seperti Kawah Ijen dan Desa Adat Kemiren.
”Stasiun Banyuwangi Kota yang merupakan salah satu pintu gerbang wisata, nantinya bukan hanya sebagai tempat naik turun penumpang. Lebih dari itu, akan menjadi ikon atau simbol baru yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi,” kata Cahyo.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebudayaan daerah, penataan Stasiun Banyuwangi Kota nantinya juga akan mengadopsi bentuk bangunan atau ornamen dari masyarakat Oseng.
Baca Juga: Jamaah KBIHU Sabilillah Ziarahi Jabal Nur, Lalu Umrah Sunnah
”Kami sesuaikan dengan arsitektur Oseng yang merupakan suku asli dan menempati wilayah Banyuwangi,” tandas Cahyo. (fre/aif/c1)






