Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ramah Lingkungan, Bandara Banyuwangi Dicanangkan Jadi Green Airport Pertama di Indonesia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGIBandara Banyuwangi dicanangkan menjadi green airport pertama di Indonesia. Hal itu berdasarkan berbagai fasilitas dan pengembangan yang berjalan selama ini. 

Dari sisi fasilitas, Bandara Banyuwangi memiliki pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS dan gedung ramah lingkungan.

Sementara dari sisi pengembangan, Bandara Banyuwangi telah meraih Aga Khan Awards.

“Bandara Banyuwangi dikelola AP II sejak 2017, dan selang 5 tahun atau pada 2022 Bandara Banyuwangi mendapat Aga Khan Awards 2022,” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin, Senin (9/1/2023).

Ia menyebut, Aga Khan Development Network menyatakan Bandara Banyuwangi modern dan efisien dalam segala aspek.

“Bandara Banyuwangi dapat menjadi game-changer dalam arsitektur bandara,” lanjutnya.

Baca juga: Punya Peran Strategis, Bandara Banyuwangi Bakal Buka 24 Jam Selama Pelaksanaan KTT G20

Tidak seperti bandara-bandara pada umumnya yang mengandalkan pendingin udara. Bandara Banyuwangi, lanjut dia, memiliki sirkulasi udara alami yang baik, sehingga calon penumpang pesawat merasa teduh tanpa pendingin udara.

“Bahkan, atap terminal penumpang seluruhnya ditanami tanaman rumput hijau yang secara rutin dirawat,” ujar dia.

Desain Bandara Banyuwangi juga disebut mendukung penerapan teknologi untuk mewujudkan pengalaman perjalanan yang baik.

Selain itu, Bandara Banyuwangi juga menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di gedung Airport Rescue & Fire Fighting. 

“PLTS dipasang di atap seluas 600 meter persegi dengan kapasitas 35,1 kilo watt peak,” ujar Director of Engineering AP II Agus Wialdi. 

Baca juga: Bersaing dengan Belasan Negara, Bandara Banyuwangi Masuk 20 Besar Arsitektur Terbaik Dunia

Pemanfaatan PLTS merupakan bentuk penggunaan Energi Baru Terbarukan/EBT di lingkungan bandara AP II untuk mengurangi emisi karbon. 

“Seperti yang dinyatakan ACI, transportasi udara harus melakukan pengurangan karbon sehingga dapat terus menghubungkan orang, ekonomi, beragam ide, budaya dan dunia usaha untuk generasi mendatang,” lanjutnya.


source