sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemerintah pusat mulai gerah dengan gelombang aksi massa yang terus bermunculan di berbagai daerah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan, pemerintah daerah (pemda) harus tancap gas mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) agar keresahan masyarakat segera teratasi.
Baca Juga: Tim Advokasi Lokataru: Penetapan Tersangka Delpedro Marhaen Menyalahi KUHP
Menurut Tito, bansos sejatinya merupakan program rutin yang selalu digulirkan pemerintah. Bentuknya beragam, mulai dari bantuan uang tunai hingga pangan.
Salah satunya berupa penyaluran beras lewat Perum Bulog yang telah menjangkau puluhan juta masyarakat.
“Kami bersama Menteri Pertanian, Kepala Bulog, dan Badan Pangan sudah menggerakkan pasar murah di seluruh kecamatan. Total beras yang dikeluarkan Bulog sekitar 43 ribu ton untuk 34 juta orang,” ujar Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, Selasa (2/9).
Baca Juga: Cara Cek Bansos Online di cekbansos.kemensos.go.id, Pastikan Nama Masuk DTSEN Terbaru 2025!
Mantan Kapolri itu juga mengingatkan pemda agar memanfaatkan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. Tujuannya untuk meredam harga beras yang kini kian melambung.
“Saluran distribusi bisa lewat pasar, BUMD, atau gerakan kecamatan. Pemda harus ikut mengawal agar tepat sasaran,” tegasnya.
Tito optimistis, bansos dan distribusi beras Bulog bisa membantu menjaga stabilitas harga. Buktinya, inflasi Agustus justru mencatatkan deflasi 0,08 persen.
“Penyumbang utama deflasi adalah pangan. Artinya program ini cukup efektif,” tutupnya. (*)
