Tayang: Senin, 29 Juli 2024 11:19 WIB
lihat foto 
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Para siswa mengikuti seleksi tari Gandrung Sewu 2024.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Seleksi penari untuk festival Gandrung Sewu di Kabupaten Banyuwangi mulai digelar.
Ribuan siswa dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas antusias ingin menjadi bagian dalam event yang masuk dalam kalender pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 itu.
Festival tari kolosal Gandrung Sewu akan digelar pada Oktober mendatang.
Tahun ini, Gandrung Sewu mengangkt tema Payung Agung episode Ngeronce Kembang.
Tema tersebut diangkat berdasarkan filosofi Banyuwangi yang berasal dari beragam suku dan etnis di bawah naungan payung agung, yakni Bumi Blambangan.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Kurangi Pemakaian Gadget dengan Bermain di Festival Memengan Tradisional
Seperti namanya, Gandrung Sewu akan diikuti oleh seribu bahkan lebih penari.
Para penari merupakan para siswa di Kabupaten Banyuwangi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, seleksi penari Gandrung Sewu digelar berdasarkan zona di tiap kecamatan.
Ketua Paguyuban Pelatih Tari dan Seniman Banyuwangi (Patih Senawangi) Suko Prayitno menjelaskan, seleksi penari akan diikuti oleh sekitar 500 siswa SD hingga SMA di tiap kecamatan. Kabupaten Banyuwangi memiliki jumlah kecamatan sebanyak 25.
Para peserta akan tampil dengan pantauan dari beberapa penyeleksi. Siswa yang tariannya paling bagus dan dianggap siap untuk tampil di festival Gandrung Sewu akan mendapat “tiket” dari selektor.
“Antusiasme para siswa dalam mengikuti seleksi sangat tinggi. Tahun ini tidak kurang dari seribu penari akan memeriahkan Gandrung Sewu,” kata Suko, Senin (29/7/2024).
Baca juga: Tour De Banyuwangi Ijen 2024 Bawa Berkah Bagi UMKM, Bukan Hanya Omzet Meningkat
Seleksi penari tersebut sudah mulai berjalan. Pada Minggu (28/7/2024), seleksi penari digelar untuk siswa dari Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, Kabat, Wongsorejo, dan Kalipuro. Mereka tampil di hadapan selektor di Taman Blambangan.
Suko menjelaskan, para siswa yang ikut seleksi pada umumnya memiliki kemampuan tari yang bagus. Seleksi dilakukan untuk mencari yang terbaik dari penari-penari yang baik.
