Pesawat Hercules TNI AU itu mengangkut puluhan pasukan yang sebelumnya masih berada di satuan masing-masing. Pesawat tersebut termasuk mengangkut barang-barang perlengkapan selama pelaksanaan KTT G20 untuk keperluan bantuan kendali operasi (BKU) di Banyuwangi.
“Saat ini sifatnya masih pergeseran pasukan. Sebagian yang kemarin masih belum tergelar. Namun untuk saat ini semua pasukan sudah tergelar di Bandara Banyuwangi. Total ada 150 pasukan,” kata kepada wartawan.
Wisnu menyebut pada Sabtu (12/11), ada satu pesawat Casa C-295 yang bakal landing di Bandara Banyuwangi. Pesawat Casa C-295 tersebut dikerahkan untuk melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Banyuwangi.
“Memang sasarannya dibagi dua, satu di Banyuwangi, satu lagi berada di Lombok. Tujuannya untuk meng-cover hujan yang apabila terjadi selama KTT G20 di Bali,” cetusnya.
Wisnu menyebut, sedangkan pesawat Hercules yang stand by di Bandara Banyuwangi hanya akan digunakan untuk evakuasi medis dan kebutuhan angkut.
“Sifatnya ketika ada emergensi, apabila terjadi sesuatu di Bali kita stand by mengangkut tamu-tamu delegasi yang akan di geser dari Bali menuju Banyuwangi dan dari Banyuwangi kita geser ke spot-spot dimana pesawat mereka ditempatkan,” pungkasnya.
Artikel ini telah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini.