Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Simulasi Coblosan di Banyuwangi, Penting Antisipasi Bencana saat Musim Penghujan – Tribunjatim.com

simulasi-coblosan-di-banyuwangi,-penting-antisipasi-bencana-saat-musim-penghujan-–-tribunjatim.com
Simulasi Coblosan di Banyuwangi, Penting Antisipasi Bencana saat Musim Penghujan – Tribunjatim.com

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – KPU Kabupaten Banyuwangi menggelar simulasi pencoblosan di Lapangan Wirabumi, Desa/Kecamatan Srono, Senin (28/1/2023).

Berbagai risiko harus diantisipasi, termasuk terjadinya bencana alam akibat musim penghujan.

Proses simulasi diikuti oleh petugas PPK, PPS, dan KPPS. Mereka bersama warga yang mencoblos memeragakan setiap rangkaian pada hari pencoblosan. Mulai dari saat calon pemilih datang hingga proses perhitungan.

Praktis tak ada hambatan dalam simulasi tersebut. Namun, beberapa risiko perlu diwaspadai agar pemungutan suara bisa berjalan lancar pada 14 Februari mendatang.

Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggara Ari Mustofa menjelaskan, mitigasi yang perlu disiapkan para anggota KPPS di masing-masing TPS adalah dampak dari bencana.

“Dimungkinkan 14 Februari 2024 masih musim hujan. Karena itu harus ada mitigasi antisipasi kalau terjadi hujan deras, angin, bahkan dimungkinkan petir,” kata Ari.

Untuk itu, KPU mengingatkan kembali KPPS untuk menyiapkan tempat pemungutan suara yang sesuai dengan standar. TPS, kata Ari, harus cukup kuat untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi akibat bencana.

Baca juga: Suasana Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024 di Lamongan

Jikapun terjadi bencana yang mengakibatkan proses pencoblosan terganggu, KPU juga telah menyiapkan langkah antisipasi. Salah satunya, yakni dengan menggelar pemungutan suara ulang.

“Regulasi sudah mengatur ada pemungutan suara ulang. Tapi kalau kondisi cuaca masih memungkinkan proses yang berlangsung di TPS berlanjut, ya kami lakukan,” tambahnya.

Selain itu, proses simulasi juga digelar agar para anggota KPPS bisa cekatan saat pelaksanaan pencoblosan.

Sebelumnya, KPPS baru mendapat pelatihan teori untuk mengenal tahapan dan proses yang ada.

“Di TPS, kadang teori dan prakteknya bisa berbeda. Kalau muncul kejadian seperti itu, KPPS bisa tahu bagaimana cara mengantisipasinya. Sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan benar,” sambungnya.

Salah satu kendala lain dalam proses pemilihan, kata Ari, adalah kurang tahunya tata cara pencoblosan oleh pemilih.

Baca juga: Simulasi Pencoblosan di Ponorogo, Warga Keluhkan Bilik Kekecilan dan Kertas Suara Terlalu Lebar

“Saat edukasi terhadap pemilih, kami sudah berusaha maksimal. Cuma saat kami sampaikan ada yang mendengarkan, ada yang kurang, dan sebagainya,” katanya.

Hal tersebut harus menjadi perhatian bagi para anggota KPPS yang bertugas. KPU meminta mereka untuk bekerja dengan baik, adil, dan jujur selama bertugas