SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Status Gunung Raung yang selama ini normal atau level 1, mulai Selasa (19/12) ditingkatkan menjadi level II alias waspada. Meningkatnya status gunung berapi aktif yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu, dipicu gempa tektonik lokal.
Gunung Raung yang statusnya fluktuatif itu, sejak Mei 2023 berada pada level I atau normal. Tapi pada Senin (18/12) pukul 19.12, mendadak meningkat. “Ada gempa tektonik lokal di dekat Gunung Raung dengan magnitudo 2,6,” ungkap Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Agung Tri Subekti.
Menurut Agung, gempa tektonik lokal itu mempengaruhi status Gunung Raung. Gunung api setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu, mulai membuat gempa hembusan. “Secara visual, tadi malam sekitar pukul 23.58 (Senin malam), terlihat ada asap membumbung dari puncak gunung setinggi 1.000 meter,” terangnya.
Selama pengamatan pada Senin (18/12) dalam periode 24 jam, jelas dia, aktivitas gempa hembusan meningkat menjadi 57 kali kejadian. “Gempa hembusan itu, gempa permukaan yang diakibatkan pelepasan gas dari lubang tembusan gas pada kubah lava yang terletak di lantai kawah,” ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Banyuwangi Hadiri Selawatan Hari Jadi Seni Rupa, Jemaah Syubbanul Muslimin Diminta Tidak Mudah Dipecah Belah
Agung menyebut, berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan selama Desember 2023, masih belum stabilnya kondisi tekanan di area kawah pasca gempa tektonik lokal, maka status Gunung Raung ditingkatkan ke level II waspada. “Level II ini berlaku mulai pukul 08.00 hari ini (kemarin),” cetusnya.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Raung ini, Agung mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer. “Untuk sementara kurangi aktivitas yang terlalu dekat dari puncak gunung,” pintanya.
Secara keseluruhan, lanjut dia, hasil pengamatan visual selama 24 jam terakhir, menunjukkan gunung api itu terlihat jelas hingga tertutup. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tingginya sekitar 400 meter hingga 1000 meter dari puncak. “Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan selatan,” terang Agung.
Meski sempat mengalami peningkatan aktivitas gempa hembusan, Agung menyebut aktivitas kegempaan Gunung Raung sudah mulai berangsur-angsur menurun. “Semoga statusnya bisa kembali normal,” harapnya.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng