radarbanyuwangi.jawapos.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan melakukan verifikasi data terkait laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Seperti diketahui, PPATK telah menemukan 27.932 pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terindikasi menerima bantuan sosial (bansos).
Kapan dan di mana? Pernyataan itu disampaikan Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (8/8/2025), sehari setelah PPATK merilis temuan kejanggalan tersebut.
Baca Juga: PPATK Bongkar Dokter dan Pegawai BUMN Terima Bansos! Gus Ipul Bilang Begini
Apa langkahnya? Gus Ipul menegaskan Kemensos akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk memastikan kebenaran data sebelum mengambil tindakan.
“Makanya kita ingin tahu, apakah benar mereka pegawai BUMN. Itu masih perlu diverifikasi,” ujarnya.
Siapa saja yang terlibat? Selain pegawai BUMN, PPATK juga menemukan 7.479 dokter dan lebih dari 6.000 eksekutif/manajer dalam daftar penerima bansos.
Berapa jumlah penerima? Dari total 10 juta rekening penerima bansos yang diserahkan Kemensos, PPATK mengidentifikasi hanya 8.398.624 rekening yang benar-benar menerima bantuan, sementara 1,7 juta rekening tidak ditemukan bukti penerimaan.
Baca Juga: Heboh! PPATK Temukan 27 Ribu Pegawai BUMN dan Ribuan Dokter Terima Bansos
Mengapa ini jadi sorotan? PPATK juga mencatat hampir 60 penerima bansos memiliki saldo rekening di atas Rp 50 juta, namun tetap menerima bantuan.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut hal ini perlu segera dievaluasi agar bansos tepat sasaran.
Bagaimana kelanjutannya? Gus Ipul memastikan proses verifikasi akan dilakukan menyeluruh dan segera ditindaklanjuti.
“Kalau benar mereka pegawai BUMN, pasti kita akan koordinasi (dengan Menteri BUMN Erick Thohir). Tapi ini masih akan kita dalami,” pungkasnya. (*)