Banyuwangi, Jurnalnews.com – Setelah lima hari diberlakukannya kenaikan tarif jasa pangkas rambut oleh Organisasi Pangkas Rambut (OPR) di Kecamatan Wongsorejo, masyarakat memberikan beragam tanggapan. Meski begitu, banyak pelanggan yang tetap mendukung kebijakan ini selama kualitas layanan ikut meningkat.
Faisal (21), warga Desa Sidodadi, yang tengah mencukur rambut di Brother Hairstudio Desa Bimorejo, mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan harga tersebut. “Iya, nggak papa naik, kan sesuai dengan servis. Lagian, duit 20 ribu dibelikan rokok juga habis sehari. Kalau cukur, minimal sebulan,” ujarnya.
Sudar (31), warga Desa Wongsorejo, juga menyampaikan hal serupa. Ia menganggap kenaikan tarif sah-sah saja, asalkan pelayanan dan kualitas semakin baik. “Naik 20 ribu nggak masalah, tapi kalau bisa pelayanan dan kualitasnya ditingkatkan,” katanya kepada Jurnalnews saat ditemui di Syaiful Barbershop Wongsorejo. Kamis, 20 Maret 2025.
Menanggapi berbagai respons masyarakat, Sekretaris OPR Wongsorejo, Syaiful, menyampaikan terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan. Menurutnya, kenaikan tarif ini sudah melalui diskusi bersama anggota pangkas rambut di wilayah tersebut.
“Saya selaku sekretaris OPR berterima kasih atas semua masukan kepada kami. Namun, keputusan ini telah dipertimbangkan dan menjadi hasil diskusi bersama para anggota pangkas rambut,” ungkapnya.
Ia pun mengakui bahwa kebijakan ini memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Namun, pihaknya akan menjadikan kritik tersebut sebagai dorongan untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan.
“Kami memahami ada yang setuju dan tidak setuju, tapi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” pungkas Syaiful. (Venus Hadi).