Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tempat Sampah Ganggu Pedagang Makanan, Gara-gara Ada TPST3R Bau Menyengat Mengundang Banyak Lalat

tempat-sampah-ganggu-pedagang-makanan,-gara-gara-ada-tpst3r-bau-menyengat-mengundang-banyak-lalat
Tempat Sampah Ganggu Pedagang Makanan, Gara-gara Ada TPST3R Bau Menyengat Mengundang Banyak Lalat

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Aroma menyengat dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recyle (TPST3R) di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, berdampak pada pedagang makanan yang ada di sekitar tempat sampah Minggu (10/12).

Gara-gara ada TPST3R, bau menyengat tidak hanya dikeluhkan warga yang melintas di sekitar lokasi, tapi juga sejumlah pedagang makanan. “Aroma menyengat menyebar-kemana-mana,” cetus salah satu pedagang rujak, Supriyatin, 56.

Supriyatin yang sudah lama jualan rujak di pinggir jalan raya jurusan Genteng-Singojuruh itu mengatakan, sejak TPST3R beroperasi, di sekitar warungnya ada bau tidak sedap. “Ini (aroma) sangat mengganggu, aroma tidak sedapnya sangat menyengat,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Warung rujak yang sudah turun temurun di selatan Sasak Mayit Desa Genteng Wetan itu, hanya berjarak sekitar 50 meter dari bangunan TPST3R  yang masih terbuka itu. “Saya tidak tahu harus mengeluh ke siapa, tanpa mengadu (pengelola) harusnya tahu, karena baunya tidak sedap,” ujarnya.

Yang membuatnya semakin terganggu, terang dia, sejak adanya TPST3R itu warungnya mulai dipenuhi lalat. Ini membuat  pemandangan tidak nyaman. “Harus siap sapu lidi untuk mengusir lalat yang banyak,” tandasnya.

Baca Juga: BRI Mentoring UMKM Hingga Naik Kelas

Parahnya lagi, masih kata dia, pelanggannya menurun dan itu membuat penghasilannya berkurang. Sejak seminggu terakhir, pembeli di warungnya menurun drastis. “Yang beli makin sedikit, mungkin orang mau berhenti malas karena baunya tidak enak,” ujarnya.

Menanggapi itu, Kepala Teknis TPST3R Desa Genteng Wetan, David Suprianto, 26, mengaku sudah menyemprotkan cairan katalis ke tumpukan sampah untuk mengurangi aroma tidak sedap. “Kami coba semprot katalis biar lebih mengurangi aroma tidak sedapnya, semoga bisa membantu,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, baru sepekan beroperasi, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dikeluhkan warga. Aroma yang menyengat, membuat warga dan pengguna jalan yang melintasi di sekitar lokasi terganggu, Jumat (8/12).

Salah satu warga Irwanto, 40, asal Desa Genteng Wetan menyampaikan, aroma tidak sedap tercium meski lokasi TPS3R yang dalam sehari mengolah sekitar 1,8 ton sampah itu jauh dari pemukiman. “Meski lokasinya di kebun (Selatan Sasak Mayit), tetap saja tercium aromanya yang tidak sedap,” ungkapnya.

Apalagi, terang dia, lokasi TPS3R yang tidak jauh dari jalan raya itu, memaksa pengguna jalan yang melintas menutup hidung karena bau. “Mungkin yang paling terpengaruh itu orang yang lewat, karena lokasinya dekat dengan jalan raya,” sebutnya.(sas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng