RadarBanyuwangi.id – Penemuan bayi laki-laki di Dusun Gepuro, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari menambah daftar kasus penelantaran bayi di Banyuwangi.
Awal tahun ini, tepatnya Minggu sore (7/1), warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar juga pernah mengalami kasus serupa.
Kala itu, salah satu pemilik toko M Fahmi Firdaus, 21, yang baru saja melayani seorang remaja tak dikenal yang membeli rokok, mendengar suara tangisan bayi.
Baca Juga: 10 Variasi Sajian Menu Bakso yang Unik dan Out of The Box: Mungkin Satu Diantaranya Favoritmu
Awalnya, Fahmi mengira suara tangisan bayi itu adalah suara kucing. Sebab, area tokonya itu sudah langganan jadi tempat membuang kucing.
Karena suara tangisan yang semakin keras, Fahmi kemudian mencari sumber suara. Ternyata, suara itu berasal dari kardus yang diletakkan di pojok teras toko.
Pembeli rokok yang memakai jaket hoodie biru gelap dan celana training biru diduga kuat sebagai ibu dari bayi malang itu.
Baca Juga: BRI Bagikan Mobil untuk AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta
Di dalam kardus, ada pesan yang ditulis oleh si ibu. Isinya, adalah waktu kelahiran dan nama dari bayi laki-laki itu. Serta permintaan untuk dititipkan ke pondok pesantren.
Lokasi temuan bayi itu, memang tidak jauh dari Pondok Pesantren Minhajut Thullab. Fahmi dan ibunya kemudian bergegas membawa bayi itu ke rumah Gus Syifa.
Gus Syifa dan istrinya kemudian merawat bayi itu dan membawanya ke Puskesmas Sumberberas. Karena kondisi yang buruk, pihak puskesmas merujuk ke RSUD Genteng.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1445 H Jatuh Pada 17 Juni 2024
Di RSUD Genteng, bayi malang itu kemudian dirawat di ruang NICU. Selama dirawat, kondisinya fluktuatif dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Kondisi bayi itu saat dibawa ke IGD, menurut penuturan dr Hj Siti Asiyah Anggraini, M.MRS, Direktur RSUD Genteng, lahir premature dengan bobot 1,2 kilogram dan panjang 37 sentimeter.
Page 2
Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:37 WIB
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Penemuan bayi laki-laki di Dusun Gepuro, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari menambah daftar kasus penelantaran bayi di Banyuwangi.
Awal tahun ini, tepatnya Minggu sore (7/1), warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar juga pernah mengalami kasus serupa.
Kala itu, salah satu pemilik toko M Fahmi Firdaus, 21, yang baru saja melayani seorang remaja tak dikenal yang membeli rokok, mendengar suara tangisan bayi.
Baca Juga: 10 Variasi Sajian Menu Bakso yang Unik dan Out of The Box: Mungkin Satu Diantaranya Favoritmu
Awalnya, Fahmi mengira suara tangisan bayi itu adalah suara kucing. Sebab, area tokonya itu sudah langganan jadi tempat membuang kucing.
Karena suara tangisan yang semakin keras, Fahmi kemudian mencari sumber suara. Ternyata, suara itu berasal dari kardus yang diletakkan di pojok teras toko.
Pembeli rokok yang memakai jaket hoodie biru gelap dan celana training biru diduga kuat sebagai ibu dari bayi malang itu.
Baca Juga: BRI Bagikan Mobil untuk AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta
Di dalam kardus, ada pesan yang ditulis oleh si ibu. Isinya, adalah waktu kelahiran dan nama dari bayi laki-laki itu. Serta permintaan untuk dititipkan ke pondok pesantren.
Lokasi temuan bayi itu, memang tidak jauh dari Pondok Pesantren Minhajut Thullab. Fahmi dan ibunya kemudian bergegas membawa bayi itu ke rumah Gus Syifa.
Gus Syifa dan istrinya kemudian merawat bayi itu dan membawanya ke Puskesmas Sumberberas. Karena kondisi yang buruk, pihak puskesmas merujuk ke RSUD Genteng.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1445 H Jatuh Pada 17 Juni 2024
Di RSUD Genteng, bayi malang itu kemudian dirawat di ruang NICU. Selama dirawat, kondisinya fluktuatif dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Kondisi bayi itu saat dibawa ke IGD, menurut penuturan dr Hj Siti Asiyah Anggraini, M.MRS, Direktur RSUD Genteng, lahir premature dengan bobot 1,2 kilogram dan panjang 37 sentimeter.