Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiga Inovasi Masuk Top 99

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Setelah lolos seleksi 250 pelayanan publik terbaik, tiga program unggulan Pemkab Banyuwangi sukses melenggang masuk top 99 pelayanan terbaik se lndonesia. Setelah lolos masuk dalam top 99, tiga program inovasi layanan publik Bupati Abdullah Azwar itu akan mengikuti tahap seleksi akhir untuk mencari 25 layanan terbaik.

Tiga program unggulan yang lolos kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2015 yang digelar Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Biroksi (Kemenpan dan RB) itu adalah layanan Lahir Procot Bawa Akta oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, program Stop Kematian lbu dan Anak (Sakina) oleh Puskesmas Sempu dan layanan Payment Point Drive Thru PBB Dinas Pendapatan Daerah.

“Setelah ribuan inovator tumbang, tiga program unggulan kita akan mengikuti seleksi akhir,” ungkap Kabag Organisasi Budi Santoso. Budi mengatakan, Kemenpan dan RB akan menetapkan 25 program pelayanan publik terbaik dari inovator yang lolos masuk top 99 itu.

Program layanan yang ditetapkan sebagai 25 inovator terbaik itu, kata Budi, selain mendapat akan reward khusus, juga akan menjadi duta Indonesia dalam kompeti dalam layanan publik tingkat internasional. Tahun lalu, Banyuwangi sudah pernah ikut kompetisi itu, namun belum berhasil menjadi pemenang terbaik.

Tahun ini, Budi optimistis tiga program layanan publik itu akan lolos dalam daftar 25 lnovator terbaik yang bakal ditetapkan tim Kemenpan dan RB. Jika tiga program itu lolos dalam 25 lnovator terbaik, maka Banyuwangi akan mewakili Indonesia dalam even-even internasional dalam kompetisi pelayanan publik.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemkab Banyuwangi mengirim beberapa program layanan inovasi layanan publik dalam ajang kompetisi inovasi layanan publik Kemenpan dan RB. Hanya saja, yang lolos penilaian tim juri hanya tiga inovasi.

Tahun 2014 kegiatan serupa hanya diikuti sekitar 515 inovator. Tahun 2015 ada sekitar 1.189 inovator yang masuk di Kemenpan dan RB dari Kementerian Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah. Dari 1.189 inovator itu, tim melakukan seleksi menjadi 500 inovator.

Dalam seleksi 500 besar itu, tiga inovasi layanan Pemkab Banyuwangi lolos. Setelah lolos 500 besar, tim melakukan seleksi kembali menjadi 250 inovator. Dari 250 inovator itu diseleksi lagi menjadl top 99. “Sekarang tim melakukan seleksi tahap akhir.

Dalam kompetisi kali ini, masih ada (K/L) dan pemerintah daerah yang tidak ikut dalam inovasi pelayanan publik tersebut. Padahal, sudah ada program One Agency One Innovation yang mewajibkan K/L dan pemerintah daerah mengirimkan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahun.

Ada juga K/L dan pemerintahan daerah yang mengirimkan, tapi tidak lolos administrasi. Artinya. K/L dan pemerintah daerah tersebut tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti kompetisi ini.

“Kalau yang tidak mengirim jelas itu salah karena sudah ada program One Agency One lnnovation yang wajib di ikuti,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan dan RB, Mirawati Sudjono, seperti yang rilis Kemenpan dan RB RI. (radar)