MALAYSIA – Tak banyak lomba dalam kalender UCI (federasi Balap sepeda Internasional) Asia yang di gelar di Indonesia. Beberapa tahun terahir lnternational Tour de Banyuwangi ljen (ITdBl) berkomitmen meningkatkan standar.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah belajar langsung kepada penyelenggaraan Tour de Langkawi (TdL). Tahun ini lTdBI memasuki edisi keempat. Menurut rencana, lTdBl akan digelar pertengahan Mei. Masih tetap, tanjakan menuju Puncak Ijen akan menjadi primadona.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun menyemptkan diri datang ke Kuala lumpur Minggu kemarin (15/3). Menurutnya TdL menjadi ajang yang tepat untuk mempelajari banyak hal dan mencuri refrensi demi peningkatan standar ITdBl. “Tahun lalu (2014) kami datang saat start di langkawi, dan tahun ini kami belajar di etape terahir.
Banyak hal yang menjadi masukan bagi kami.” ujarnya kepada jawa pos. Anas datang beserta stafnya yang juga panitia intiITdBI, Mereka antara lain Chairman lTdBl Guntur Priambodo, Plt. Kadispendik Sulihtiono, dan Plt. kadispora Wawan Yadmadi. Saat menyaksikan TdL mereka bisa mengamati bagian yang menjadi tugas masing-masing.
“Paling mengesankan adalah perhatian yang didapatkan TdL. Bahkan, pemerintah pusat Malaysia didukung mantan Perdana menteri (Mhahathir Mohamad) memberikan dukungan yang besar. Sementara ITdBI kami (Pemkab Banyuwangi) sendiri yang mengadakan,” tambahnya.
Menurutnya, rangkaian penyelenggaraan lTdBl sudah akan dimulai pekan depan. UCI Asia sudah akan memeriksa rute yang rencananya akan di lalui pada April. Pihaknya terus belajar demi meningkatkan kualitas ITdBi. lTdBl diselenggarakan setiap tahun sejak 2012, sedangkan Tour de Langkawi sudah diselenggarakan 20 kali.
Tentu kami perlu banyak belajar tentang pengelolaannya. apalagi kami diundang hadir di Malaysia,” ujarnya. Di Malaysia, tim ITdBI juga bertemu CEO Tourde Langkawi, Datuk Malik Mydin. Selain itu, BupatiAnas juga berkesempatan berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dan jajaran Kementerian Pemuda dan olahraga setempat.
Tour de Langkawi masuk kategori 2.HC dalam kalender persatuan balap sepeda international (Union Cycliste internationale/UCI). Kategori 2.HC berada satu level di bawah World Tour. Tour de Langkawi berlangsung sejak 8 Maret dan berakhir 15 Maret 2015. Sementaraitu, lTdBl berada di kategori 2.2 UCI. Ajang sport touris itu kini memasuki edisi keempat.
“Fokus kami belajar puncak acara atau race terakhir sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen,” kata Anas. Bupati Anas mencontohkan sejumlah perubahan yang akan dilakukan pada lTdBi yang akan digeber mulai 6 Mei hingga 9 Mei mendatang.
Perubahan yang akan dilakukan, antara lain memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (lifestyle) berbasis budaya lokal ekonomi, dan pariwisata. “Sentuhan budaya lokal akan diperbanyak dengan menampilkan berbagai seni tradisi Banyuwangi di sepanjang rute.
lTdBl juga menjadi sarana konsolidasi ekonomi masyarakat, Stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UAIKM), akan kami perbanyak di garis start dan finish,” paparnya. Sebagai penguatan atraksi. lTdBl akan banyak melibatkan komunitas, seperti pesepatu roda, free style sepeda, dan sepeda tua. “jadi, ITdBI bakal menjadi atraksi sport sekaligus Iifestyle, pariwisata, dan ekonomi rakyat.” pungkas Anas. (radar)