Banyuwangi, Jurnalnews.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi menyambut Hari Pendidikan Nasional 2025, menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Satuan Lembaga Pendidikan mulai Kelompok bermain, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Banyuwangi.Dari seribu lembaga yang ikut menyodorkan ragam inovasinya, sudah terseleksi 100 lembaga mulai KB hingga SMP.Yang menarik dari 100 itu ada 1 yayasan yang loloskan 2 lembaga yakni KB dan TK.Maka layaknya jumlahnya menjadi 99 sebagaimana jumlah Asmaul Husna.
Dari Bidang KB/TK ada 17 lembaga yang lolos. Untuk wilayah perkotaan SD favorit dominasi.Juga ada TK terkenal di di kecamatan Giri.SMP unggulan ada yang terpilih dan terpental saat ikut tahapan kedua dan ketika bimtek melalui zoom virtual dan pemberkasan faktual.
Lembaga mana yang 1 yayasan loloskan 2 lembaga? Apakah pastinya dari sekolah unggulan dan favorit yang muridnya indent bahkan jauh dari domisili? Pastinya sudah banyak raih prestasi? Ternyata tidak.Tak ada deretan trophy tingkat kecamatan.
Yayasan itu ada di kecamatan Rogojampi! Wow, bayangan kita sudah ke lembaga moncer yang sudah punya prestasi provinsi bahkan dikunjungi ibu negara serta jadi jujugan studi tiru lembaga luar kota.
Ternyata tidak.
Lembaga itu berdiri tahun 2014 di Desa Adat Keboan Aliyan yang saat pandemi tambah kekurangan murid dan mau tutup begitu sudah usia 9 tahun. Ya namanya TK Muslimat NU Aliyan dengan anak didik 38 siswa dan KB Muslimat NU Al-Abror dengan jumlah peserta Didik 30 siswa dengan menempati lahan hanya 700 M2. Ada 2 kelas dan 1 ruang untuk kantor dengan 5 guru dah 2 Tenaga Kependidikan yang begitu PAUD Muslimat NU Al-Abror reborn semua baru. Yang sarjana hanya Kepala TK dan Yang KB sarjana management lulusan Untag Banyuwangi 2024. Guru dan staf TU lainnya ada yang masih kuliah di jalur pendidikan dan hukum.
“Alhamdulillah, dan saya bermimpi masuk 3 besar. Dan suatu ketika berbagi tips atau ada yang studi tiru dari lembaga yang masih merintis dan peserta didik sedikit, Saya mau bilang: ojo cilik ati..layani anak negeri dengan hati penuh cinta kasih sebagai mana Allah yang Rohman Rohim ke hambaNya, ” tutur Kepala KB Muslimat NU Al-Abror Mutiara Sani,S.M yang tiap sore juga mengajar di lembaga TPQ Tholabul Ilmi di Cermean Singolatren Singojuruh.
Sembari memangku muridnya Faradila Zhakayla yang punya cita-cita jadi polwan, Bu Tiara ini sebutkan inovasinya ACBK yaitu ajarkan, contohkan, Biasakan dan Kolaborasikan .Ini strategi buat anak yang perlu melihat contoh untuk membentuk karakter positifnya yang memerlukan sinergi segenap warga belajar pemangku kepentingan.
Belum ada setahun mengajar langsung masuk 17 besar pada jenjang KB/TK?”suprise bahagia tentu saja. Pengalaman mengajar di lembaga TPQ dan aktif selama sekolah dan kuliah mempengaruhi. Yang besar daya picunya tentu sosok yang menggembleng kami dengan segala keterbatasan dengan penuh syukur, sabar, ikhlas, sayang dan disiplin yakni Bu Ida, ” ungkap wanita lajang yang siap daftar Universitas Terbuka jurusan PAUD.
Siapa Bu Ida? Ia punya nama lengkap Faridatul Hasanah, S.Pd, Kepala TK Muslimat NU Aliyan yang inovasinya “Sentuh Alamku” yang juga lolos untuk seleksi menuju 30 besar per jenjang.
Bu Ida atau Bu Faridah panggilan akrabnya tentu nama yang tak asing di HIMPAUDI maupun IGTKI Kabupaten. Ia juga kepada sekolah bededikasi tinggi versi YPM, prestasi inovasi PAUD HI tingkat NASIONAL saat mengabdi di lembaga sebelumnya. Ia juga Asesor Jatim dan mentor narasumber nasional yang sudah berbagi ilmu sampai Kangean hingga Kalimantan.
“Sekitar dasawarsa lalu saya turut membidani kelahiran TK ini.Dan ketika sikon harus pindah lembaga mengabdi, dan banyak pihak menawari di lembaganya atau dicarikan sekolahan, hati saya terpanggil di TK Muslimat NU Aliyan yang sikonnya murid sedikit tanpa prestasi. Maka bareng 7 guru dan TU yang baru kami mesti berpikir keras,cerdas dan ikhlas.Kepercayaan masyarakat ada dengan murid yang cukup.Dan belum dibuka pendaftaran tahun pelajaran mendatang juga mulai ada yang titip anak cucunya.Alhamdulillah melalui proses luar biasa dijawab Allah dengan masuk lembaga inovatif sekaligus KB dan TK menyongsong Hardiknas 2025. Dengan penuh syukur dan rendah hati Kami.