NASKAH ID – Belakangan ini, nama KH. Said Aqil Siradj mulai mencuat disebut sebagai salah satu kandidat kuat bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Rumor ini menguat setelah agenda pertemuan antara Ganjar Pranowo dan KH. Said Aqil Siradj di Pondok Pesantren (Ponpes) Luhur Al-Tsaqafah, yang terletak di Kawasan Jagaskara, Jakarta Selatan, pada Kamis malam tanggal 5 Oktober 2023.
Meski dalam pertemuan tersebut Ganjar Pranowo mengaku hanya berbincang tentang kebangsaan dan kebudayaan, namun banyak pihak menilai hal itu merupakan ikhtiar politik mantan Gubernur Jawa Tengah itu untuk menentukan sosok Cawapres yang bakal mendampinginya nanti.
“Saya kira kunjungan Pak Ganjar Pranowo menemui Kiai Said Aqil bagian dari ikhtiar politiknya untuk mencari sosok cawapres ideal dari kalangan Ulama,” kata tokoh muda NU Banyuwangi, Wahyu Dwi Hermawan, Jumat (6/10/2023).
Sejauh ini, dua nama santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Keduanya adalah Menko Polhukam Mahfud MD dan mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Namun, menurut Wahyu, KH. Said Aqil Siradj bisa menjadi kejutan layaknya Pilpres 2019 lalu, di mana Jokowi menggandeng KH. Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya, meski saat itu Kiai Ma’ruf tidak masuk bursa Bacawapres Jokowi.
“Jika benar demikian, maka pasangan Ganjar pranowo-KH. Said Aqil Siradj akan menjadi pasangan ideal. Duet tersebut cerminan dari kombinasi Umara dan Ulama,” kata mantan Ketua Pengurus Cabang PMII Banyuwangi itu.
Menurut Wahyu, Bangsa Indonesia saat ini masih membutuhkan sosok pemimpin Nasional yang komposisinya terdiri dari perpaduan antara Umara dan Ulama, sebagaimana Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
“Nah, Pak Ganjar Pranowo dan KH. Said Aqil Siradj ini adalah pasangan paling ideal untuk Indonesia ke depan,” katanya.
Wahyu menambahkan, ada beberapa kelebihan jika Ganjar Pranowo-KH. Said Aqil Siradj benar-benar dipasangkan untuk maju Pilpres 2024.
“Pak Ganjar inikan representasi kaum nasionalis dan juga sangat populer di kalangan milenial. Sementara Kiai Said yang notabene dua periode menjabat Ketua Umum PBNU tentu punya pengaruh besar untuk pemilih dari kalangan Nahdliyin,” pungkasnya.