RADARBANYUWANGI.ID – Kemacetan panjang di jalur Pantura Banyuwangi–Situbondo belum juga terurai hingga kemarin (25/7).
Untuk mengantisipasi kondisi makin parah, Polresta Banyuwangi mendirikan lima pos pantau di sejumlah titik simpul kemacetan.
Lima titik tersebut berada di kawasan Polsek KP3 Tanjungwangi, Terminal Sri Tanjung, Watudodol, Bangsring, Polsek Wongsorejo, dan Desa Bengkak. Setiap pos disiagakan petugas gabungan, termasuk tenaga medis.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menyatakan, petugas kesehatan disiagakan untuk melayani pengemudi yang kelelahan atau mengalami gangguan kesehatan akibat terlalu lama terjebak di jalan.
“Sebagian besar sopir berada di jalan selama 12 hingga 20 jam. Kondisi itu sangat rawan secara fisik,” ujarnya.
Selain menyiagakan tenaga medis, setiap pos juga dilengkapi ambulans untuk menangani keadaan darurat.
Hingga saat ini, Polresta Banyuwangi menurunkan total 300 personel untuk pengaturan lalu lintas.
Mereka dibagi dalam tiga shift, masing-masing 100 personel, yang bertugas penuh selama 24 jam.
“Kami fokus meminimalkan kendaraan ngeblong dan menjaga arus agar tetap terkendali,” tambah Rama.
Kemacetan terutama disebabkan oleh antrean truk tronton bertonase di atas 35 ton. Jalur tersendat karena terbatasnya kapal feri yang mampu mengangkut truk-truk besar menuju Bali.
Proses ramp check dan docking kapal turut memengaruhi panjang antrean.
“Selama pengangkutan kendaraan besar ke Bali belum normal, kemacetan masih akan terjadi. Kami hanya bisa mengelola kondisi di lapangan agar tetap aman dan terkendali,” pungkas Rama.(rio/aif)
