Radarbanyuwangi.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi punya gawe besar hari ini (18/5). Lembaga yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendekiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam tersebut bakal menggelar Musyawarah Daerah (Musda) X untuk memilih ketua umum periode lima tahun ke depan.
Musda MUI kali ini bakal digelar di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi. Sejumlah tokoh, mulai Bupati Ipuk Fiestiandani, Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jatim Prof DR KH Abdul Halim Shoebahar, dan Ketua Dewan Pimpinan MUI Jatim Ahsanul Haq dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut.
Informasi yang dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), menjelang Musda X, nama sejumlah calon kuat ketua umum MUI Banyuwangi mencuat ke permukaan. Mereka digadang-gadang bakal menggantikan KH M. Yamien yang sudah menjabat ketua MUI Banyuwangi selama dua periode.
Sejumlah calon kuat MUI Banyuwangi tersebut berasal dari lintas unsur. Ada yang berasal dari unsur pimpinan MUI Banyuwangi periode saat ini, ada pula yang berasal dari unsur pimpinan MUI tingkat kecamatan hingga tokoh masyarakat di Bumi Blambangan.
Tujuh nama memiliki kans kuat memimpin MUI Banyuwangi. Mereka antara lain KH Zainullah Marwan, KH Hayatul Ihsan, KH Mursyidi, KH Ali Hasan Kafrawi, KH Ahmad Sidiq alias Gus Sidiq, H Suyanto, H Nur Chozin, H M. Lukman Hakim, Guntur Al Badri, dan KH Muhaimin Asymuni.
Hingga tadi malam, nama Kiai Muhaimin dari Kabat disebut-sebut paling berpeluang memimpin MUI lima tahun ke depan.
Dari informasi yang didapatkan Radar Banyuwangi, secara intelektual keagamaan Kiai Muhaimin dianggap mumpuni memimpin MUI. Meski nama Kiai Muhaimin santer disebut-sebut bakal memimpin MUI, tapi hasil akhirnya tetap diserahkan kepada formatur.
Salah satu panitia Musda, Imam Mukhlis mengatakan, musda kali ini akan dibuka oleh Bupati Ipuk Fiestiandani. Setelah prosesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan pembahasan tata tertib (tatib) oleh panitia pengarah alias steering committee (SC).
Setelah itu, SC akan membentuk formatur yang terdiri dari 11 orang. Ketua formatur adalah kepala kantor Kemenag Banyuwangi, sedangkan anggotanya terdiri dari sejumlah unsur, mulai ketua dan sekretaris MUI Banyuwangi periode sebelumnya, unsur pendidikan sebanyak satu orang, unsur pondok pesantren (ponpes) dua orang, tokoh masyarakat satu orang, dan empat perwakilan MUI kecamatan.
Mukhlis menuturkan, formatur tersebut akan memilih ketua umum MUI. ”Selanjutnya, ketua umum yang akan melengkapi susunan pengurus,” pungkasnya. (sgt/c1)