Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ungkap Keluhan Anker, Andre Rosiade Minta Impor KRL Dipercepat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Detik.com

Jakarta

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mempertanyakan kepada Kementerian BUMN terkait kepastian mengenai rencana impor 12 rangkaian kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang tahun 2023. Andre mendesak agar Kementerian BUMN mempercepat impor kereta impor karena kerap mendengar keluhan dari pengguna kereta.

“Saya mendengar Kementerian BUMN melalui Pak Menteri BUMN dan Pak Tiko untuk 2023 ini yang 12 train set kita akan impor dengan keadaan darurat. Lalu 2024 kita akan retrovit, dan 2025 sepenuhnya produksi dalam negeri, ini harus kita syukuri kebijakan tegas dan jelas. Tapi masalahnya kita ini dikejar oleh waktu,” kata Andre dalam Rapat Kerja antara Komisi VI dengan Menteri BUMN di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dalam keterangannya, Kamis (8/6/2023).

Ia mengaku kerap mendengar keluhan dari pengguna kereta atau yang biasa disebut anak kereta (anker dari Jabodetabek. Menurut Andre, pengguna kereta banyak yang mengeluhkan padatnya KRL di pagi hari sehingga mempertanyakan kapan penambahan rangkaian kereta KRL di wilayah Ibu Kota dan daerah penyangga itu direalisasikan.

“Ada 200 ribu temen-temen anak kereta yang naik KRL di Jabodetabek Pak Menteri, mereka menginginkan langkah percepatan. Sebagai anggota DPR RI hampir stiap hari saya dimention anak-anak kereta. ‘Kapan Bang Andre, kami ini udah kayak cendol, kapan rapat Kemenko Marves, Kemenperin, Kemendag, Kementerian BUMN dan BKPM untuk memutuskan impor kereta yang 2023 ini’,” kata Andre.

“Saya sudah sampaikan sebelum lebaran, rapatnya awal Mei. Lalu beberapa minggu lalu saya ketemu Pak Tiko, segera. Kira-kira segeranya itu kapan Pak, karena masyarakat dan rakyat Indonesia butuh kepastian,” imbuh Andre.

Merespon pernyataan Andre, Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan, impor KRL bekas akan dilakukan setelah rapat final antar kementerian. Sebab sebelumnya rencana itu mengundang pro kontra dari beberapa kementerian.

Andre berharap tahun ini pemerintah bisa melakukan impor 12 trainset KRL bekas. Sebab, pada masa peak hour di pagi hari dengan headway seperempat jam masih terlalu padat.

“Masih nunggu rapat sekali lagi. Karena ini kan ada pro kontra. Ini kita cari solusi tengah, adaimmediatelykita beli, tahun depan retrofit, baru 2025 kita bangun fasilitas di Banyuwangi,” kata Tiko.

Lebih jauh, Tiko menjelaskan jika impor KRL bekas disetujui pada minggu-minggu ini, maka prosesnya dibutuhkan waktu enam bulan. Dengan begitu, kereta tersebut akan bisa digunakan pada 2024 awal.

“Opsinya usulan kita beli untuk 2024 awal, 2024 kita retrofit, sambil nunggu INKA, 2025 ke belakang INKA semua,” kata Tiko.

Simak juga ‘Saat Komentar Anggota DPR Usai Coba Naik KRL di Jam Masuk Kerja’:

[Gambas:Video 20detik]

(yld/fjp)

source