Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Upaya Pemkab Banyuwangi Berbuah Manis! Perputaran Ekonomi di Pasar Takjil Tembus Rp 8 M

upaya-pemkab-banyuwangi-berbuah-manis!-perputaran-ekonomi-di-pasar-takjil-tembus-rp-8-m
Upaya Pemkab Banyuwangi Berbuah Manis! Perputaran Ekonomi di Pasar Takjil Tembus Rp 8 M

RadarBanyuwangiUpaya Pemkab Banyuwangi mendorong peningkatan ekonomi warga melalui Festival Ngerandu Buko berbuah positif.

Buktinya, hingga hari ke-15 Ramadan total omzet pedagang di pasar-pasar takjil yang tersebar di berbagai penjuru Bumi Blambangan tembus Rp 8 miliar.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Banyuwangi menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk menggeliatkan perekonomian pelaku usaha rumahan serta para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Untuk itu, pemkab memfasilitasi pelaksanaan pasar takjil Ramadan yang tersebar di 25 kecamatan se-kabupaten the Sunrise of Java.

Ribuan warga dan UMKM terlibat dalam festival yang digelar serentak di 39 titik se-Banyuwangi tersebut.

Baca Juga: Pemudik Harus Tau! Denyut Lebaran Mulai Terasa di Pelabuhan Ketapang: 3.557 Sepeda Motor Menyeberang dari Gilimanuk

”Ini upaya memberikan ruang bagi pelaku UMKM agar mereka bisa meraih rezeki di bulan Ramadan. Tidak hanya pelaku usaha, namun banyak warga biasanya juga mengambil kesempatan ini untuk menambah pemasukan dengan menjual kuliner rumahan. Karena itu, momen Ramadan harus dimaksimalkan,” ujar Bupati Ipuk saat membuka Festival Ngerandu Buko di Jalan Letjen Sutoyo pada 12 Maret lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Nanin Oktaviantie mengatakan, hingga hari ke-15 Ramadan omzet pasar takjil yang melibatkan para pelaku UMKM dan pelaku usaha rumahan tersebut mencapai Rp 8,2 miliar.

Data tersebut berasal dari para pedagang yang tersebar di 30 titik pasar takjil se-Banyuwangi.

Baca Juga: Polresta Banyuwangi Musnahkan 1,6 Ton Miras dan Ratusan Knalpot Brong: Hasil Patroli Selama Ramadan!

”Omzet yang beredar di hari pertama saja mencapai Rp 546 juta se-Banyuwangi. Luar biasa. Kami juga turut senang karena perekonomian warga meningkat,” ujarnya.

Nanin mengaku, meski pendapatan pedagang sangat fluktuatif, namun rata-rata omzet yang dihasilkan dari pasar takjil berada di kisaran angka Rp 500 juta per hari.

”Ini berarti ekonomi di Banyuwangi pergerakannya sangat cepat dan dianggap mulai pulih pascapandemi Covid-19. Kami berharap beberapa event yang digelar di bulan Ramadan seperti pasar takjil dan pasar senggol dapat dirasakan manfaat positifnya oleh warga,” pungkasnya. (tar/sgt/c1)