Tayang: Minggu, 9 Februari 2025 11:10 WIB

ISTIMEWA
PAKAI KOSTUM GANDRUNG – Video viral yang mempertontonkan para perempuan berjoget menggunakan busana gandrung dengan iringan musik sound horeg, belum lama ini. Para pemerhati budaya di Banyuwangi menyayangkan aksi itu.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Para penggiat kesenian di Kabupaten Banyuwangi merespons video viral yang mempertontonkan para perempuan berjoget menggunakan busana gandrung dengan iringan musik sound horeg.
Mereka menyayangkan penggunaan busana gandrung untuk berjoget seksi.
Mereka berharap, hal seperti itu tak terulang kembali.
Video viral tersebut diketahui digelar dalam sebuah acara karnaval di luar Banyuwangi.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri mengaku prihatin dengan apa yang ada di video viral itu.
Hasan juga telah berkomunikasi dengan salah satu penari yang viral di video.
Baca juga: Banyuwangi Berbagi Kembali Digulirkan, Belasan Ribu Warga Banyuwangi Terima Bantuan Sembako
Dalam komunikasi via telepon itu, Hasan menjelaskan pakem-pakem pakaian gandrung.
“Setiap pakaian Gandrung mulai dari atas hingga bawah itu ada maknanya. Bahkan untuk menjadi gandrung profesional itu harus menjalani memiliki ritual-ritual khusus. Kami berharap ke depan tidam ada lagi kejadian serupa. Kita harus tetap menjaga dan menjunjung norma adi luhung,” kata dia, Minggu (9/2/2025).
Penari yang dihubungi Hasan juga telah menyampaikan permohonan maaf.
Ia mengaku diundang dalam acara tersebut untuk menari. Sementara soal kostum, pihak panitia yang menyediakannya.
Suko Prayitno, Pelatih Seni Tari Banyuwangi yang banyak mengajar soal Tari Gandrung meminta penggelar sebuah acara untuo bijak dalam memilih kostum.
Hal tersebut agar tak memunculkan kesan penggunaan negatif dalam penggunaan pakaian adat tradisional.
Baca juga: Resmi, KPU Tetapkan Ipuk-Mujiono sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Terpilih
“Saya sangat senang jika tari Gandrung dibawakan didalam karnaval apapun dengan gerakan dan pakaian sesuai pakem. Namun, jika memang tidak sesuai norma-normanya, saya harap tidak untuk menggunakan pakaian adat tradisional manapun supaya tidak terkesan negatif,” kata dia.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Taufik Rahman menambahkan, dinas telah mengumpulkan beberapa penggiat kesenian untuk membahas viralnya video tersebut.
Ia menjelaskan, gandrung memiliki pakem-pakem yang tak bisa dikesampingkan. Termasuk dalam penggunaan busananya.
Ia mencontohkan, seseorang yang ingin menjadi penari gandrung profesional harus menguasai beberapa tehnik gerakan tari gandrung dan beberapa gendhing.
.Tak hanya itu, mereka harus mengikuti ritual sakral Meras Gandrung, yaitu ritual sebagai wujud prosesi kelulusan penari Gandrung.
“Mudah-mudahan masyarakat dimanapun bisa mengerti apa batasan dalam mengenakan pakaian adat tradisional daerah manapun,” ujarnya.