Banyuwangi, Jurnalnews.com – Peringatan Maulid Nabi 1447 Hijriah, Sabtu 27/09/2025 . Tampak dalam acara relegi tersebut kehadiran Kepala Kelurahan Kertosari , Tokoh masyarakat setempat serta tamu undangan yang lainnya.
Tujuan Peringatan Maulid Nabi 1447 H ini tujuannya untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan tali silaturrahmi dalam masyarakat di lingkungan Perumahan Gedong Kertosari Residence untuk memeriahkan kegiatan maulid Nabi malam itu dengan melantunkan sholawat Nabi bersama warga Perumahan GKR dan sekitarnya diselenggarakan di pelataran Musholla Ar-Rahman. Sambil menunggu pembicara
acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh tiga hafizd cilik dari Karangrejo Banyuwangi.
Dalam sambutan pembuka atas panitia Ustad Abidin menekankan pentingnya kepada warga yang hadir malam itu untuk mencintai dan meniru watak dan sikap terpuji yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW.
Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan dengan Meneladani Rasulullah SAW. Itulah tema yang diambil oleh Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Perumahan GKR Kelurahan Kertosari Kecamatan Banyuwangi. Sore harinya menjelang petang dalam rangkaian memperingati maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H ini di selingi dengan kirab telur hias diiringi sholawat dengan grup hadrah TPQ Ar-Rahman Perum GKR, menggunakan puluhan becak, 2 kereta odong-odong dan 2 mobil pick up lainnya dengan peserta mulai dari anak – anak hingga orang tua pendamping berkeliling disekitar wilayah Kertosari dan Karangrejo.
Kegiatan maulid Nabi yang dimulai dari jam 19.00 hingga 22.00 Wib , diawali dengan pembacaan Mahayul qiyam oleh group Kuncoro. Dalam peringatan maulid kali ini panitia menghadirkan penceramah Habib Muhsin Bin Alwi Al-Habsyi dari Lateng Banyuwangi.
Dalam tauziahnya Habib Muhsin menekankan kekuatan Al-Quran untuk membekali anak-anaknya dengan ayat-ayat suci Al-Quran.
“Orang yang paling utama, yang paling dekat denganku di hari kiamat kelak adalah orang–orang yang paling banyak membaca sholawat dan mengamalkan isi Al-Quran, “ujarnya menandaskan.
Bila ingin mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW adalah dengan mengikuti dan mengamalkan sunnah – sunnah nabi untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni perbanyak membaca sholawat , sebagai pelampiasan cinta nabi Muhammad sebagai harga mati ,“Hari ini banyak sunnah yang hilang padahal niku remeh yaitu sholawat , ajarkan anak–anak kita menekankan membaca sholawat untuk meneladani Akhlak Rasulullah SAW, “ujar Habib Muhsin.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Muhsin juga menyinggung makna dari perbanyak baca sholawat tersebut kurang lebihnya Habib Muhsin mengajak jama’ah untuk lemah lembut , hati kita mawadah wa rohmah.
Sholat kita tidak akan diterima apabila dalam rukun sholat secara istiqomah kita mengucapkan kalimat syahadat, Nabi kita ini sejak lahir dan berumur 6 tahun sudah yatim piatu dan dari kecil Nabi Muhammad SAW ikut kakeknya tersebut bukan hanya sekedar memperingati hari kelahiran dalam arti seremonial belaka, tetapi mempunyai makna yang lebih dalam yakni upaya untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari Rasulullah tentang akhlak beliau yang patut kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu, kesempatan memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk berintrospeksi diri, dengan melihat seberapa jauh kita telah meneladani serta mengimplementasikan kepribadian beliau dalam menjalani kehidupan dalam keluarga maupun bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Akhiri tauziahnya Habib Muhsin ajak jama’ah kumandangkan sholawat bersama-sama. Acara pun berkahir ditutup dengan doa.(Ilham Triadi)






