ROGOJAMPI – Bandar Udara (Bandara) Blimbingsari yang buka sejak pukul 11.03 WIB Kamis lalu (5/11), akhirnya bisa beroperasi normal kemarin (7/11). Jika pada saat pertama beroperasi pasca penutupan akibat erupsi Gunung Barujari di Lombok tidak ada pesawat yang beroperasi, tapi sejak kemarin semua sudah berjalan normal seperti biasa.
Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo, menjelaskan kondisi cuaca yang sudah aman membuat kegiatan di tempatnya berfungsi seperti biasa. Selain itu, belum ada notice to airmen (notam) baru untuk membatalkan notam sebelumnya. “Secara visual sudah clear.
Menurut BMKG, angin mengarah ke selatan, jadi wilayah udara Banyuwangi sudah aman,” kata Sigit. Terkait penerbangan terkini, Sigit mengatakan, dua maskapai yang beroperasi di Bandara Blimbingsari sudah mengangkut penumpang seperti biasa.
Selain itu, dua bandara besar lain, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, juga telah beroperasi. Sehingga, pengelola Bandara Blimbingsari tidak lagi menemui kendala teknis.
Sigit menambahkan, kasus erupsi Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani itu berbeda dengan erupsi Gunung Raung beberapa bulan lalu. Sebab, posisi Gunung Raung sangat dekat dengan Bandara Blimbingsari.
Otomatis saat erupsi berlangsung, Bandara Blimbingsari ditutup. Menurut Sigit, Gunung Barujari yang lokasinya berada di Pulau Lombok lebih dekat dengan Bandara Internasional Lombok (BIL). Bandara terdekat berikutnya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, baru kemudian Bandara Blimbingsari dan Bandara internasional Juanda, Surabaya.
“Sehingga sebagai parameter, kita melihat ke Ngurah Rai. Karena arahnya dari sana, jadi kalau mereka (Bandara Ngurah Rai) buka, kita pasti buka,” terangnya. Sigit menambahkan, kasus penutupan bandara terkait bencana alam semacam itu memang sering diputuskan mendadak.
Sebab, semua berkaitan dengan keselamatan manusia. Pihak yang pertama kali diberi kabar adalah maskapai penerbangan. Sehingga, informasi kepada konsumen bisa langsung disampaikan. “Sementara ini, kami belum ada perintah penutupan lagi.
Informasi selanjutnya bisa tanya ke pihak maskapai karena mereka yang pertama diberi tahu jika ada penutupan,” terangnya. (radar)