Dampak Semburan Abu Vulkanik Gunung Raung
BANYUWANGI – Aktivitas vulkanik Gunung Raung benar-benar berpengaruh signifikan terhadap lalu- lintas penerbangan dari dan menuju Banyuwangi. Untuk ketiga kali dalam tiga hari berturut-turut, semburan debu vulkanik yang berasal dari perut gunung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu menyebabkan otoritas perhubungan udara menutup Bandara Blimbingsari.
Penutupan pertama yang diberlakukan pasca Idul Fitri berlangsung sejak pukul 13.30 Selasa (4/8) lalu. Awalnya, penutupan diberlakukan hingga pukul 10.00 Rabu (5/8). Satu jam sebelum waktu penutupan berakhir, tepatnya pukul 09.00, otoritas Bandara Blimbingsari melakukan evaluasi apakah bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu sudah bisa dibuka ataukah tidak.
Hasilnya, penutupan terpaksa diperpanjang lantaran embusan angin yang membawa material vulkanik Gunung Raung masih berlangsung. Fenomena tersebut dikhawatirkan mengganggu keselamatan penerbangan komersial maupun aktivitas pesawat latih tiga sekolah pilot yang beroperasi di Bandara Blimbingsari.
Akibatnya, penutupan bandara lantas diperpanjang hingga pukul 10.00 kemarin (6/8). Namun, hasil evaluasi yang menyatakan kondisi alam belum memungkinkan dilakukan aktivitas penerbangan kembali “memaksa” otoritas Bandara Blimbingsasi memperpanjang penutupan bandara yang satu ini hingga pukul 16.00.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2